Dua pelaku yang berinisial KS, 20 tahun dan DCD, 17 tahun ditangkap di kawasan Purus, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang.
Informasi dari sumber terpercaya Halonusa.com di lapangan, kedua pelaku diduga kuat merupakan orang yang sama melakukan pemalakan pada 2 April 2022 lalu.
Korban dalam kejadian tersebut merupakan seorang wisatawan asal Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).
"Keduanya sudah kami tangkap setelah dilaporkan kepada kami," kata Kasat Reskrim Polresta Padang, Kompol Dedy Adriansyah Putra, Senin (6/6/2022).
Kedua pelaku melancarkan aksinya pada Jumat (3/6/2022) lalu. Informasinya, aksi pemalakan itu terjadi di kawasan Jembatan Muaro Lasak.
Aksi pemalakan itu menjadi perbincangan warganet setelah diunggah oleh akun Instagram @infosumbar.
https://halonusa.com/aksi-pemalakan-dengan-modus-uang-ronda-kembali-terjadi-di-pantai-padang-dinas-pariwisata-bilang-ini/
Dalam video tersebut, si pemalak menggunakan sepeda motor untuk melancarkan aksinya.
Pelaku yang berjumlah dua orang tersebut meminta sejumlah uang kepada pengunjung pantai yang tengah parkir di pinggir jalan.
"Sejak bilo ado uang rundo siko bang? (Sejak kapan ada uang ronda disini bang?)," kata si perekam.
Pengunjung lainnya yang laki-laki juga menyahut, "Kalau ado, bara lo uang rundonyo?."
("Kalau ada, berapa pula uang rondanya?") tanya pengunjung tersebut.
Lantas kedua pemuda itu menjawab, "Limapuluh ribu", ujarnya.
Karena mendapat penolakan dari pengunjung, si pemuda itu pun menurunkan nominal uang yang dimintanya.
"Agiah lah 20-ribu (kalau gitu 20-ribu)," ucap si pemalak.
Tak lama kemudian, si pemalak pun menyadari aksinya direkam oleh pengunjung perempuan.
Pelaku pun marah-marah hingga mengeluarkan kalimat berupa ancaman kepada pengunjung tersebut.
Dinilai Biasa
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Padang, Eri Sendjaya mengatakan bahwa aksi pemalakan bisa terjadi oleh siapa saja, dimanapun serta kapan saja.
"Pemalakan bisa terjadi dimana dan kapan saja. Sudah tepat langkah yang diambil dengan melaporkan kejadian tersebut ke polisi untuk ditindaklanjuti," katanya beberapa waktu lalu.
Eri Sendjaya mengatakan, pihaknya sedang mempersiapkan pos pengamanan (pos pam) di sejumlah titik, terutama di sekitar Lapau Panjang Cimpago (LPC).
Eri Sendjaya pun mengaku pihaknya tidak bisa berdiri sendiri dan butuh dukungan semua pihak.
"Kami butuh dukungan semua pihak, termasuk masyarakat. Padahal, di sekitar tugu merpati sudah ada petugas pengamanannya," ucapnya.