HALONUSA.COM - Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat mencatat, hingga Oktober 2021 terdapat 2.704 penderita HIV dan AIDS yang diobati oleh berbagai fadilitas kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat Arry Yuswandi mengatakan, kasus HIV dan AIDS tidak dapat dibandingkan per tahunnya. Apalagi saat pandemi dan sebelum pandemi Covid-19.
"Kami hanya mempunyai jumlah kasus komulatif atau secara keseluruhan karena kasus HIV dan AIDS yang selalu bertambah," katanya.
Ia mengatakan, sebaran kasus HIV dan AIDS paling banyak terdapat di Kota Padang.
"Banyaknya kasus di Kota Padang karena merupakan ibu Kota Provinsi yang memiliki penduduk heterogen dan mobilitas yang cukup tinggi dibandingkan daerah lainnya di Sumatera Barat," katanya.
Sementara itu, menurutnya untuk penularan HIV/ AIDS di Sumatera Barat ada banyak faktor.
"Biasanya terjadi melalui penggunaan jarum suntik pemakai narkoba yang tidak steril, lelaki seks lelaki, dan perilaku seks menyimpang lainnya," lanjutnya.
Menurutnya, untuk hal tersebut pihaknya tidak mempunyai data terperinci penyebab kasus HIV dan AIDS.
"Di setiap kabupaten/kota di Sumatera Barat telah disediakan fasilitas kesehatan untuk mengobati pasien HIV dan AIDS," lanjutnya.
Menurutnya, untuk pengobatan tersebut biasanya dengan melakukan terapi Antiretroviral guna meningkatkan kualitas hidup Orang Dengan HIV AIDS –ODHA- serta menurunkan resiko penularannya.
Editor : Redaksi
