5 Masjid di Sumbar Ini Ternyata Berdiri Di Atas Bekas Bangunan Bersejarah

×

5 Masjid di Sumbar Ini Ternyata Berdiri Di Atas Bekas Bangunan Bersejarah

Bagikan berita
Penampakan Masjid Raya Lima Kaum saat malam hari (foto: Google Maps/Riski Susilo)|Rencana pembangunan Masjid Agung Payakumbuh yang tak kunjung selesai pada 2023 (foto: Youtube Pemkot Payakumbuh)|Masjid Agung Nurul Islam Sawahlunto (foto: Google Maps/Wezi)
Penampakan Masjid Raya Lima Kaum saat malam hari (foto: Google Maps/Riski Susilo)|Rencana pembangunan Masjid Agung Payakumbuh yang tak kunjung selesai pada 2023 (foto: Youtube Pemkot Payakumbuh)|Masjid Agung Nurul Islam Sawahlunto (foto: Google Maps/Wezi)

HALONUSA.COM - Pada artikel ini, terdapat rangkuman terkait 5 masjid di Sumatera Barat (Sumbar) yang gedungnya berdiri di atas bekas bangunan bersejarah.

Kamu dapat mengunjungi masjid tersebut untuk dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata religi untuk dikunjungi selama bulan Ramadhan 2023, agar menambah keimanan.

Daripada kamu ngabuburit pada tempat-tempat umum lainnya, lebih baik mengunjungi beberapa masjid berikut dan melihat keindahan sekaligus bisa langsung sholat maghrib di sana.

Terlampir juga beberapa foto sebagai tampilan visualisasi, hingga kisah singkatnya terkait letak gedung yang berdiri di atas bekas bangunan bersejarah berdasarkan rangkuman Halonusa.

Baca juga:

Di antaranya Masjid Agung Nurul Islam Sawahlunto, Islamic Center Kabupaten Solok dan dan Masjid Agung Payakumbuh serta Masjid Al Hakim di Padang hingga Masjid Raya V Kaum di Tanah Datar.

5 Masjid bekas bangunan sejarah

1. Masjid Agung Nurul Islam Sawahlunto

[caption id="attachment_50348" align="aligncenter" width="676"]Masjid Nurul Islam di Kota Sawahlunto (foto: Kemendikbud) Masjid Nurul Islam di Kota Sawahlunto (foto: Kemendikbud)[/caption]

Bangunan masjid tersebut berdiri di atas bekas Gudang Senjata yang awalnya adalah PTLU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) dan dulunya, sempat dijadikan pabrik perakitan senjata.

Gedung PLTU yang dibangun pada rentang waktu 1894-1898 tersebut, merupakan yang pertama ada di Kota Sawahlunto dan kemudian dijadikan sebagai pabrik perakitan senjata oleh pejuang Sawahlunto pada awal kemerdekaan Indonesia.

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan
Berita Terkait
Terkini