8 Nama Daerah Pakai Angka di Indonesia, di Sumbar Ada yang Bentuk Perkalian

Salah satu sekolah di wilayah 2x11 Enam Lingkung di Sumbar. (Foto: SMAN 1 2x11 Enam Lingkung)
Salah satu sekolah di wilayah 2x11 Enam Lingkung di Sumbar. (Foto: SMAN 1 2x11 Enam Lingkung)

HALONUSA.COM – Indonesia memiliki banyak nama daerah unik. Ada yang menggunakan angka dan berbagai kata lucu. Bahkan bentuk perkalian di Sumatera Barat (Sumbar).

Nama daerahnya yaitu Kecamatan 2×11 Enam Lingkung yang berada di Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumbar.

Adalagi sebuah kabupaten yang bernama 50 Kota di provinsi tersebut, penamaannya bukan mencakup sebanyak 50 kota karena ibukotanya hanya satu di Sarilamak.

Bacaan Lainnya

Masih di Pulau Sumatera, ada nama serupa yaitu 50 di wilayah Pekanbaru, Riau. Kemudian dengan nama yang sama, Limapuluh juga dijadikan sebagai Kecamatan di Sumatera Utara.

Sementara, wilayah lain yaitu Saribu Dolok di Sumatera Utara dan Ogan Lima di Lampung Utara serta Nusa Dua di Bali. Kemudian, Salatiga di Jawa Tengah hingga Simpang 5 di Semarang.

Berikut Halonusa.com rangkum alasan di balik penamaan daerah menggunakan angka dan perkalian tersebut yang kemungkinan didasarkan pada keberadaan sebuah lokasinya, atau sebab lainnya.

8 Nama Daerah Berangka di Indonesia

1. Nusa Dua di Bali

Nusa Dua Bali
Asal Usul Nama Daerah Nusa Dua (foto: disparda.baliprov)

Nama sebuah tanjung tersebut bermakna bahwa lokasinya terdapat 2 pulau kecil, dimana arti Nusa adalah Pulau dan Dua yaitu angka 2. Meski kini, lebih mirip semenanjung.

Menurut situs resmi Provinsi Bali, salah satu wilayah populer di Indonesia tersebut memiliki pantai dengan pasir putih dengan pemandangan matahari terbit dan terbenam yang indah.

Tidak hanya keindahan pulau, Nusa Dua juga memiliki Pantai yang tidak kalah menariknya dan kerap kali dijadikan sebagai tempat pesta terbuka hingga spot foto prewedding.

2. Kota Salatiga di Jawa Tengah

Salatiga
Asal Usul Nama Daerah Salatiga (foto: duniapendidikan)

Salatiga adalah nama sebuah Dewi yang didasarkan pada bahasa Sanskerta Trisala dan awalnya berasal dari kata Salatri, merupakan sebuah legenda dengan etimologi rakyat.

Sumber lainnya menyebut bahwa arti Salatiga adalah ‘tiga kesalahan’ dari 3 tokoh masyarakat masa itu yaitu Ki Ageng Pandanaran, istrinya, dan para penyamun yang menyengsarakan rakyat.

Selain cerita rakyat di atas, penamaan Salatiga juga didasarkan pada peninggalan prasasti Plumpungan dengan penelitian detail dan diperoleh fakta bahwa daerah itu adalah kerajaan yang sudah ada sejak 750 Masehi.

3. Ogan Lima, Lampung Utara

Ogan Lima, Lampung Utara
Asal Usul Nama Daerah Ogan Lima (foto: Youtube Zainal Chanel Lampung)

Menurut penjelasan yang ditulis Wikipedia, sepertinya nama daerah tersebut didasarkan dari bahasa yang digunakan masyarakat yaitu Bahasa Ogan dengan 5 jenis mata pencarian berkebun.

Yaitu perkebunan kopi, lada, cengkih, kelapa sawit, serta buah-buahan lainnya karena belum ada data di Google terkait sejarah asal-usul dari cerita rakyat dan penemuan bukti fisik peninggalan masa lalu.

4. Lima Puluh, di Sumatera Utara dan di Riau

Limapuluh Sumut
Asal Usul Nama Daerah Limapuluh di Sumatera Utara (foto: Sumbar.travel)

Ada 2 nama daerah ‘Lima Puluh’ di Indonesia, yang pertama di wilayah Batu Bara di Sumatera Utara dan Pekanbaru di Riau. Kedua nama tersebut tentu berbeda masing-masing, filosifinya.

Limapuluh di Batu Bara wilayah Sumatera Utara asal usulnya karena beberapa daerah sekitarnya, memiliki jarak per 50 km dari Kecamatan Limapuluh sendiri.

Seperti jarak Kecamatam Lima Puluh ke Kisaran adalah 50 Km, begitu pula dari Lima Puluh Ke Pematangsiantar dan jarak Lima Puluh ke Tebing Tinggi. Bahkan, disebut pengaruh Kesultanan Siak jadi alasan lainnya.

5. Limapuluh Kota, Sumatera Barat

Limapuluh Kota
Asal Usul Nama Daerah Limapuluh Kota (foto: Instagram @looteguh)

Dalam sejarahnya, disebut bahwa penamaan daerah tersebut didasarkan usai kedatangan 50 orang dari Pariangan Padang Panjang untuk mencari wilayah pemukiman di kaki Gunung Sago.

Rombongan yang awalnya berjumlah 50 orang tersebut terus mengalami pengurangan dan menjadi asal usul nama daerah lain, sebelum ke lokasi yaitu Padang Siantah.

Begitu pula dengan asal usul Labuah Basilang yang menjadi tempat mereka berpisah dan melanjutkan menuju arah yang mereka suka, hingga Tanjung Himpun dimana mereka berkumpul.

6. Kecamatan 2×11 Enam Lingkung di Sumbar

2 x11 enam lingkung
Asal Usul Nama Daerah 2 2 x 11 enam lingkung (foto: Youtube Jalan Nagari Minang)

Penamaan daerah tersebut didasarkan dari 2 kelompok yang memiliki perbedaan sistem kekuasaan adat, di mana jumlah suku masing-masingnya bertotal sebanyak 11.

Kelompok tersebut terbagi dari berdasarkan 5 nagari yaitu Sicincin, Kayutanam, Kapalo Hilalang, Guguak dan Anduriang. Di mana Sicincin dan Kapalo Hilalang, adalah kelompok pertama.

Sicincin punya 5 suku dan Kapalo Hilalang 6 suku dengan jumlahnya adalah 11 sebagai kelompok pertama.

Begitu pula dengan jumlah suku di kelompok kedua yang juga bertotal 11 dari daerah Kayutanam (3 suku), Anduriang (4 suku) dan Guguak (4 suku).

Sementara untuk keterangan enam lingkung adalah sebuah wilayah yang melingkupi 6 nagari saat itu yaitu Pakandangan, Parik Malintang, Toboh Ketek, Pakan Baru (aslinya Sungai Asam dan Lubuak Pandan), dan Koto Tinggi.

Jadi 2×11 adalah dua kelompok nagari yang masing-masing punya 11 suku, 6 lingkuang maksudnya enam nagari dalam satu lingkungan adat di bawah rajo adat.

7. Saribu Dolok di Silimakuta, Simalungun

Saribu Dolok
Asal Usul Nama Daerah Saribu Dolok (foto: Wikipedia)

Jika diartikan ke bahasa Indonesia dari istilah Batak, Dolok artinya Bukit, maka Saribu Dolok memiliki makna Seribu Bukit yang terbentuk sekitar tahun 1928 yang dipimpin oleh Marga Girsang.

Saribu Dolok atau terkadang ditulis Saribu Dolog adalah kelurahan yang berada di kecamatan Silimakuta, Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara.

8. Simpang 5, Gomul, Semarang

Simpang 5 Semarang
Asal Usul Nama Daerah Simpang 5 (foto: Facebook/Apriliya Fernando)

Simpang 5 merupakan pertemuan dari lima ujung jalan, yaitu Jalan Pahlawan, Jalan Pandanaran, Jalan Ahmad Yani, Jalan Gajah Mada dan Jalan Ahmad Dahlan.

Daerah tersebut biasa dimanfaatkan untuk kegiatan lari pagi dan aktivitas lainnya seperti tempat nongkrong sore, dimana tersedia banyak jajanan ringan di sekitar.

Itulah 5 daerah terkenal di Indonesia yang penyebutan namanya menggunakan angka dan bahkan ada sebuah wilayah yang menamainya dengan bentuk perkalian di Sumbar. Semoga bermanfaat. (*)

Pos terkait