Aceh Miliki Gedung Onkologi, Warga Tak Perlu Lagi Berobat Kanker Jauh-jauh

×

Aceh Miliki Gedung Onkologi, Warga Tak Perlu Lagi Berobat Kanker Jauh-jauh

Bagikan berita
PERESMIAN  Gubernur Aceh, Nova Iriansyah dan Direktur RSUDZA, dr. Isra Firmansyah melakukan penandatanganan prasasti saat meresmikan gedung pusat onkologi, di RSUDZA, Banda Aceh, Senin (2132022).
PERESMIAN Gubernur Aceh, Nova Iriansyah dan Direktur RSUDZA, dr. Isra Firmansyah melakukan penandatanganan prasasti saat meresmikan gedung pusat onkologi, di RSUDZA, Banda Aceh, Senin (2132022).

HALONUSA.COM - Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin (RSUDZA) Banda Aceh kini sudah memiliki gedung onkologi sebagai tempat khusus untuk menangani penyakit kanker.

Direktur RSUZA, dr. Isra Firmansyah mengatakan, tingginya kasus kanker dan pasien yang harus dirujuk ke luar Aceh. Menjadi alasan mengapa pembangunan gedung onkologi tersebut sangat dibutuhkan.

Ia mengatakan, penyakit kanker yang paling mendominasi di Aceh adalah kanker payudara, kemudian ovarium dan Limfoma NonHodgkin.

Kata dr.Isra, banyak pasien yang harus dirujuk ke rumah sakit yang punya fasilitas lebih lengkap seperti Rumah Sakit Dharmais dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo di Jakarta dan Rumah Sakit Adam Malik di Medan.

Baca juga:

“Butuh biaya besar untuk penanganan kanker. Satu siklus saja bisa mencapai Rp 3 sampai 11 juta. Begitu besar biaya yang harus dikeluarkan pemerintah dan tentunya keluarga penderita,” kata dr. Isra, Selasa (22/3/2022).

Dr. Isra bersyukur dengan adanya unit onkologi di RSUDZA, mudah-mudahan pasien kanker bisa dirawat di Banda Aceh

“Otomatis akan mengurangi pembiayaan. Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Aceh, sehingga pusat pelayanan onkologi berdiri di Aceh," katanya.

Selanjutnya, kata dr. Isra, ada beberapa fasilitas yang tersedia di Gedung Onkologi RSUDZA. Di antaranya meliputi ruang rawat inap, rawat jalan, kemoterapi, bedah, Radiologi Diagnostik, Patologi Anatomi dan berbagai fasilitas pengobatan kanker lainnya.

Gedung yang memiliki empat lantai itu juga memiliki 16 poliklinik onkologi, empat kamar operasi, ruang ICU, HCU, dan VIP.

Sementara Gubernur Aceh, Nova Iriansyah mengatakan, kanker menjadi salah satu penyakit kronis yang angka kasusnya terus meningkat di dunia, dan di Indonesia juga Prevalensi kanker mengalami peningkatan dari 1.4 per mil di tahun 2013 menjadi 1.8 per mil di tahun 2018. Sementara Prevalensi kanker di Aceh mendekati rata-rata nasional yaitu 1.6 per mil.

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini