Alasan Andre Rosiade Turun Tangan Langsung Atasi Kelangkaan Solar Subsidi di Sumbar

×

Alasan Andre Rosiade Turun Tangan Langsung Atasi Kelangkaan Solar Subsidi di Sumbar

Bagikan berita
Anggota Komisi VI DPR RI meninjau keberadaan solar di sejumlah SPBU Padang. (Foto: Dok. Tim AR)
Anggota Komisi VI DPR RI meninjau keberadaan solar di sejumlah SPBU Padang. (Foto: Dok. Tim AR)

HALONUSA.COM - Pasca memantau ketersediaan solar bersubsidi di Sumatera Barat (Sumbar), anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Andre Rosiade punya alasan tersendiri turun tangan langsung.

Dia beralasan bahwa rakyat Sumbar telah memberi kepercayaan untuk memilihnya duduk sebagai wakil rakyat.

"Masyarakat Sumbar yang telah memilih kami menyampaikan aspirasi bagaimana seorang anggota DPR RI Andre Rosiade turun ke lapangan memastikan ketersediaan solar," katanya, Senin (4/4/2022).

Andre berharap Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar turun tangan. Kalau memang dirasakan lambat oleh masyarakat, tentu ini juga bagian dari tanggung jawab anggota DPR untuk membantu.

Baca juga:

Dalam pantauan pada Jumat (1/4/2022) lalu, terlihat antrean solar mulai mengurai dan masih ditemukan kendaraan tak berhak membeli solar subsidi ikut antre. Ketersediaan solar juga mencukupi sampai Lebaran.

Usai turun dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM), rombongan menyasar sebuah SPBU baru yang dibuka tak jauh dari bandara.

Di sini, tak ditemukan kejanggalan, lantaran baru beroperasi. Andre dan Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina Patra Niaga Alfian yang didampingi Sales Area Manager (SAM) PT Pertamina (Persero) Retail Sumbar, I Made Wira Pramarta dan Ketua Badan Pimpinan Cabang (BPC) Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Sumbar, Ridwan Hosen sempat berdialog dengan operator.

Berlanjut ke SPBU di Bypass Tanjung Aur, Kecamatan Koto Tangah, Andre mulai menemukan sejumlah kejanggalan.

Antrean memang tidak panjang, tapi sejumlah truk yang ikut mengantre ternyata diduga berasal dari industri. Pemilik truk diduga memodifikasi angkutan yang harusnya beroda 10 menjadi roda enam agar bisa mendapatkan biosolar subsidi.

Di SPBU Air Pacah dan Pisang serta Pitameh juga ditemukan hal yang sama. Bahkan, ada pembeli yang mencoba mendapatkan BBM Pertalite menggunakan jeriken, padahal sudah dilarang Pertamina sejak 1 Agustus 2021.

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini