Amartha Mikro Fintek Mudahkan Pinjaman untuk UMKM Sumatera Barat, Menganut Sistem Hybrid

×

Amartha Mikro Fintek Mudahkan Pinjaman untuk UMKM Sumatera Barat, Menganut Sistem Hybrid

Bagikan berita
Amartha Mikro Fintek bersama awak media di Sumatera Barat (Sumbar) saat briefing terkait pinjaman Online yang memudahkan pengembang usaha UMKM di Sumatera. Pertemuan digelar di Ruang Santika 3, Santika Premiere Hotel Padang, Rabu (24/11/2021). (foto: Halo
Amartha Mikro Fintek bersama awak media di Sumatera Barat (Sumbar) saat briefing terkait pinjaman Online yang memudahkan pengembang usaha UMKM di Sumatera. Pertemuan digelar di Ruang Santika 3, Santika Premiere Hotel Padang, Rabu (24/11/2021). (foto: Halo

HALONUSA.COM - Menggairahkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Sumatera Barat (Sumbar), Amartha mikro fintek dibawah pengawasan OJK memberikan kemudahan pinjaman terhadap pelaku usaha UMKM dalam bentuk kelompok.

Kemudahan itu tidak hanya sekadar memberikan pinjaman melainkan juga memberikan pendampingan agar usaha dapat berkembang dan masuk pasar dan tentunya berdampak pada peningkatan kesejahteraan keluarga.

"Sudah ada beberapa yang telah sukses di Sumatera Barat, Amartha hadir bukan semata memberikan pinjaman kepada pengembang usaha melainkan mengedukasi sehingga membangun usaha bersama Amartha sangat sustainability," kata Aria Widyanto, Chief Risk & Sustainability Officer Amartha di Padang, Rabu (24/11/2021).

Berdasar data hingga Oktober 2021, Amartha menyalurkan pendanaan sebesar 208 miliar rupiah di wilayah Sumatera Barat (Sumbar) dan bahkan meningkat kisaran 167 persen (%) dibanding penyaluran 2020 sebesar 78 miliar rupiah.

Baca juga:

"Sudah 46 ribu emak-emak pengembang usaha di Sumbar yang telah melakukan peminjaman dari Amartha, beberapa daerah di antaranya Pesisir Selatan, Dharmasraya dan Padang dengan jumlah desa sebanyak 489 desa dan meningkat di tahun ini," ujar Aria Widyanto, Chief Risk & Sustainability Officer Amartha.

Keuntungan meminjam dana Amartha selain minim risiko juga tersistem secara Online dan offline artinya menganut sistem pinjaman hybrid.

"Pengembang usaha (grup leading) dalam satu kelompok itu terdiri 10-15 emak-emak dan dapat melakukan pinjaman mulai angka Rp 3 juta hingga Rp 15 juta dari pemberi modal (Amartha) bila telah melalui proses verifikasi data," tutur Aria Widyanto.

Keuntungan lainnya tidak hanya pinjaman, tetapi pengembang usaha UMKM dapat memanfaatkan Amartha plus (Amartha ) dalam meningkatkan produktivitas mitra dan usaha serta mendigitalisasi UMKM Sumatera Barat. Bahkan sejauh ini sebut Aria Widyanto, pengembang usaha UMKM di Sumbar sangat berhasil bahkan kemampuan bayar (pengembalian-red) juga sangat tinggi.

"Alhamdulillah sangat baik pertumbuhannya dan kemampuan bayar sangat tinggi di 2021 dengan tingkat risiko 0,1 persen. Amartha Fintech pun terus mengembangkan penyaluran lebih kurang 1 triliun terutama di wilayah Sumatera. Sementara di Sumatera Barat menargetkan penyaluran sebesar Rp 400 miliar di 2022," tutur Aria Widyanto, Chief Risk & Sustainability Officer Amartha didampingi M. Akib, Head of Micro Business Amartha Area Sumatera.

Besaran dana pinjaman di 2022 setelah melihat rasio penyaluran pendanaan di Sumatra Barat mencapai 208 miliar rupiah, meningkat jauh jika dibandingkan penyaluran di sepanjang tahun 2020 yakni sebesar 78 miliar rupiah.

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini