Selain itu, Leo Jilk juga tertarik melakukan pertukaran pemuda kedua negara dalam bidang kebudayaan dan pendidikan.
Hasil riset dari resep-resep masakan tersebut didokumentasikan dalam bentuk video ataupun buku yang kelak bisa dilihat generasi muda.
"Resep-resep masakan di Sumatera Barat (Sumbar) dipilih karena terkenal akan rempah-rempahnya," katanya beberapa waktu lalu.
Tak hanya itu, katanya, kedatangannya ke Sumbar guna menjalin kerjasama dengan pemerintahan dalam bentuk pertukaran seni dan budaya. Begitu pula, peluang program pertukaran untuk pemuda.
https://halonusa.com/kedubes-as-gagas-pertukaran-budaya-2-negara-libatkan-mahasiswa-isi-dan-diniyyah-putri-padang-panjang/
Bagi anak muda yang punya 'mimpi' ke Amerika Serikat, katanya, bisa mengikuti program Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI) ataupun Youth Exchange and Study (YES).
Program beasiswa ini diberikan untuk pelajar SMA usia 15 - 16 tahun dan mereka akan menetap di AS selama satu tahun. "Pendaftaran dibuka bulan Juli hingga Agustus," katanya.
Untuk mendapatkan program tersebut, katanya, ada sejumlah tahap yang harus dilalu.
"Salah satunya, harus tertarik untuk belajar budaya Amerika Serikat dan belajar bahasa Inggris," ucapnya.
Kemudian, Inisiatif Pemimpin Muda Asia Tenggara yang juga dikenal sebagai YSEALI.
YSEALI merupakan program pertukaran budaya yang sangat kompetitif untuk para pemimpin baru di Asia Tenggara yang disponsori oleh Biro Pendidikan dan Urusan Kebudayaan AS. (*)