Salah seorang warga, Ibnu, 28 tahun mengatakan, korban merupakan warga baru yang berprofesi sebagai pengusaha gas LPG.
"Warga sekitar sana tidak banyak pula yang mengenal korban, setahu saya dia baru pula tinggal di sana," katanya, Minggu (24/10/2021).
Selain itu, katanya, pada malam hari jalan pada kawasan tersebut sepi dan juga terdapat kuburan.
[caption id="attachment_14761" align="alignnone" width="1040"]

"Kata orang di sana angker, menurut saya biasa saja. Bisa saja setelah ini beneran angker, coba saja lewat di sini sekali-kali biar tahu," katanya.
Meski demikian, katanya, saat ini kawasan tersebut sudah mulai dipadati oleh penduduk baru.
"Baru-baru ini ada orang buat perumahan, setelah itu dibangun pula SPBU, namun rumah korban ini tidak di kompleks, tapi di pinggir jalan," katanya.
Baca juga: Pelaku Perampokan di Kuranji Tewaskan 1 Orang Bawa Kabur Receiver CCTV
Seperti diketahui, peristiwa perampokan tersebut terjadi pada Sabtu (23/10/2021) sekitar pukul 21.00 WIB. Korban tewas dalam kejadian berjumlah satu orang.
"Dari keterangan salah seorang pekerjanya yang selamat, pelaku berjumlah tiga orang, mereka menggunakan penutup kepala," kata Kapolsek Kuranji, AKP Sutrisman.
[caption id="attachment_14766" align="alignnone" width="960"]

Dia menjelaskan, korban yang tewas dalam kejadian tersebut bernama Yuni Nelti, 59 tahun.
"Korban perempuan, suaminya, Kusbintara, 58 tahun, mengalami patah tangan," katanya.
Sutrisman melanjutkan, pihaknya mendapatkan laporan setelah warga bernama Syahrial Chandra, 65 tahun menghubunginya.
Sedang Salat
Sutrisman mengatakan, saksi yang selamat bernama Robbi Fernandes, 23 tahun, seorang pekerja di rumah tersebut.
Dia disekap para pelaku ketika sedang salat di kamar belakang.
Para pelaku, sambungnya mengikat kaki dan tangan Robbi dengan tali.
Dia baru bisa melepaskan ikatan di tubuhnya pada keesokan harinya atau pukul 05.00 WIB.
Korban kemudian pergi ke rumah utama, sesampainya di sana dia mendengar orang menggedor pintu. Ternyata penghuni rumah lain juga mendapatkan hal serupa.
Baca juga: Kronologi Perampokan di Kuranji Padang, Pelaku Sekap Penghuni Rumah yang Sedang Salat
Korban lainnya diketahui bernama Eni Natalia, 23 tahun, perawat Ani Asma, 85 tahun, orang tua dari Yuni Nelti.
Eni diketahui diikat dan disekap dalam kamar, sementara Ani dikunci dalam kamar mandi.
"Saat kamar mandi didobrak, majikannya, Kusbintara, 58 tahun sudah tergeletak dan membawanya ke kamar Yuni," ungkapnya.
Baca juga: Kata Polisi Soal Insiden Perampokan dan Pembunuhan di Kuranji Padang: Satu Mobil Hilang
Namun, pada saat mengantarkan Kusbintara ke kamar Yuni, pintu kamar tersebut juga dalam keadaan terkunci.
"Pintu itu dibuka dengan kunci cadangan yang disimpan Ani Asma, di sana Yuni ditemukan dengan tangan terikat ke belakang dan mulut ditutup kain," paparnya.
"Sebelumnya, Robbi juga sudah meminta pertolongan jamaah yang sedang salat subuh," sambungnya.
Curi Mobil dan Receiver CCTV
Akibat kejadian ini, korban kehilangan satu mobil warna putih dengan nomor polisi (nopol) BA 1394 BQ, Kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM), empat telepon seluler (ponsel) dan Receiver CCTV.
[caption id="attachment_14773" align="alignnone" width="959"]

Kuat dugaan, para pelaku ingin menghilangkan jejak agar identitas mereka yang terekam kamera pengawas tak diketahui aparat penegak hukum.
Baca juga: Kasus Perampokan di Kuranji Padang, Korban Dikabarkan Dibunuh
"Salah satu barang bukti yang dicuri pelaku yakni receiver CCTV," kata Sutrisman.
Meski demikian, pihaknya memastikan akan memburu pelaku perampokan dan pembunuhan tersebut.
"Kami minta jangan termakan informasi hoaks yang beredar, kami bekerja berdasarkan fakta, bukan perkiraan saja," imbuhnya. (*)