Andre meminta Pemprov Sumbar untuk memberi keringanan sewa stadion untuk Semen Padang Football Club (SPFC) yang akan berlaga di kompetisi Liga 2 musim 2022/2023.
Pasalnya, 'Kabau Sirah' (julukan SPFC) terkesan seperti 'dipalak' oleh Pemprov Sumbar selaku pengelola stadion.
Bukan tanpa alasan Andre Rosiade berkata demikian. Pasalnya, lapangan sepak bola Stadion Haji Agus Salim disewa, sedangkan biaya rehab karena fasilitas yang rusak tak bisa dikompensasi sebagai biaya sewa.
Padahal, SPFC sudah menggelontorkan biaya rehab stadion Rp1 miliar untuk musim 2022. Tapi masih akan dibebankan juga sewa lapangan Rp10 juta per pertandingan Liga 2. Pastinya bukan sekali dua kali SPFC memperbaiki Stadion GOR Haji Agus Salim.
Namun sayang, aset yang dimiliki oleh Pemprov Sumbar tidak pernah dilakukan perawatan sesuai dengan standar kelayakan gelaran iven olah raga nasional.
Terkadang dipakai tidak sesuai dengan fungsinya sehingga setiap awal musim, SPFC mau tidak mau harus melakukan perbaikan untuk mengembalikan fungsi lapangan sepakbola dan fasilitas stadion layak dan lulus sertifikasi oleh PSSI.
"Gubernur Sumbar mestinya mengompensasikan biaya rehab untuk biaya sewa. Masa Gubernur tidak bisa membantu SPFC, klub kebanggaan Ranah Minang. Sewa yang kecil itu masa tak bisa diperhitungkan dengan biaya rehab," kata Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar ini.
Andre Rosiade menegaskan, GOR Agus Salim yang rusak sudah diperbaiki, tapi sewa dipungut juga.
Perbaikan dilakukan untuk memastikan stadion layak menjadi home base atau kandang bagi SPFC. Kalau tidak lolos, tentu harus mencari kandang baru untuk Kabau Sirah mentas di Liga 2.
"Kenapa harus membayar lagi? Apa memangnya SPFC dari planet lain? Padahal ini klub kita bersama," ujar Ketua Harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) ini.
Menurut Andre, selama ini retribusi yang selalu dikutip oleh pengelola GOR Haji Agus Salim (GHAS) Padang sepertinya perlu dipertanyakan.
Apakah dikembalikan untuk perbaikan fasilitas GOR atau dipakai untuk keperluan lainnya. Karena sepertinya tidak ada perbaikan, kecuali Semen Padang akan berlaga di Liga Indonesia.
"Jika dibandingkan dengan daerah lain, pemerintahnya, baik Provinsi dan Kabupaten/Kota bahu-membahu bersama klub di daerah tersebut untuk memajukan sepakbola daerahnya. Pemerintah harusnya berkontribusi sebagai pemilik aset stadion menyediakan stadion yang layak dan memenuhi standar dari PSSI," kata Andre.
Andre Rosiade mengatakan, harapan masyarakat terhadap penyelesaian Stadion Utama Sumbar di Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman juga sepertinya tidak berujung, karena saat ini tidak terdengar lagi kelanjutannya.
"Mudah-mudahan pemerintah ke depannya bisa lebih memperhatikan fasilitas olah raga yang layak untuk kemajuan sepakbola Sumbar sendiri," kata anggota Komisi VI ini.
Sebagai penasehat tim SPFC, Andre Rosiade juga telah berkontribusi membantu klub mencari pendanaan untuk mengarungi musim liga.
"Sebagai penasehat tim saya sudah berupaya mencarikan anggaran sponsor yang jumlahnya mencapai Rp14,3 miliar. Masa urusan stadion saja Pemprov Sumbar tidak bisa membantu," kata Andre Rosiade yang sejak kecil sudah menjadi fans Semen Padang FC ini. Andre Rosiade Minta Pemprov Sumbar Beri Kompensasi Sewa Stadion untuk Semen Padang FC