Asal-usul Nama Nagari Parambahan Kabupaten Solok Ini Ternyata karena 'Marambah', Berikut Penjelasannya

×

Asal-usul Nama Nagari Parambahan Kabupaten Solok Ini Ternyata karena 'Marambah', Berikut Penjelasannya

Bagikan berita
Keindahan Desa Parambahan di Kecamatan Bukit Sundi, Kabupaten Solok. (Foto: Instagram @rama_17s)
Keindahan Desa Parambahan di Kecamatan Bukit Sundi, Kabupaten Solok. (Foto: Instagram @rama_17s)

HALONUSA.COM - Tahukah kamu bahwa salah satu nagari atau kelurahan yang ada di Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar) ini hanya seluas 4 km² saja.

Nama nagarinya yaitu Parambahan, nagari ini memiliki asal-usul penamaan kelurahan yang cukup unik, yaitu berasal dari suatu kegiatan akan marambah (merambah) rimbunan rumput liar di daerah tersebut.

Setidaknya itu lah cerita pengisahannya hingga kini yang didapat dari mulut ke mulut dan turun temurun dari jaman dahulu, ketika mereka memutuskan untuk bermukim.

Pada artikel ini Halonusa.com akan merangkum asal-usul Kelurahan Parambahan yang ada di Kecamatan Bukit Sundi, Kabupaten Solok berdasarkan kisah sejarah nenek moyang.

Baca juga:

Sebelum itu, simak dulu informasi sekilas keberadaan letaknya secara geografis yang dirangkum dari hasil publikasi pendataan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Solok tahun 2019.

Geografis Parambahan

Luas desanya sekitar 4 km persegi atau hanya 3,67% dari luas Kecamatan Bukit Sundi yang saat itu berpenduduk 1424 jiwa saja, 671 laki-laki dan 753 perempuan.

Pemetaan desa nya terdiri dari kantor Wali Nagari, kemudian 3 jorong yaitu Balai dan Bawah Masjid serta Suduik yang memiliki 1 sekolah dasar (SD) dan 1 Puskesmas Pembantu ada 1 Masjid serta 3 Mushala.

Asal-usul Nama Desa Parambahan

Letak geografis Desa Parambahan sedikit lebih tinggi dari Kinari, dulunya keberadaan nenek moyang yang mencari tempat tinggal, disebut turun dari Parambahan ke Kinari.

Seperti yang sama-sama diketahui, bahwa suatu pemukiman sebelum dihuni oleh penduduk, hanya lah serupa lahan kosong dan hutam rimba yang ditumbuhi banyak pepohonan dan rumput liar.

Menurut sejarah Minangkabau, nenek moyang masyarakatnya berasal dari Pagaruyuang di Kabupaten Tanah Datar. Mereka pun membagi kelompok untuk memperluas kawasan pemukiman.

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini