Bantuan bahan makanan itu diterima langsung oleh Kizilay, perwakilan Bulan Sabit Merah Turki di Gaziantep.
“Ini adalah bantuan kemanusiaan dalam bentuk logistik pertama dari negara ASEAN yang tiba di lokasi bencana,” kata Duta Besar Iqbal dalam pernyataan tertulis, diterima Rabu malam, 8 Februari 2023.
Seperti diketahui, wilayah selatan Turki diguncang oleh gempa dengan magnitudo 7,8 pada Senin 6 Februari 2023.
Bencana itu disusul dua gempa susulan yang kuat. Banyak orang di zona bencana telah tidur di mobil mereka atau di jalan di bawah selimut dalam cuaca dingin yang membekukan.
Presiden Tayyip Erdogan pada satu kesempatan Rabu, 8 Februari 2023, mengakui ada masalah dengan tanggapan awal pemerintah terhadap gempa Turki, yang menurut data terbaru telah menewaskan 12.000 orang.
Sejumlah negara-negara seperti China, Afghanistan yang dipimpin Taliban, hingga PBB, turut memberi bantuan.
KBRI Ankara melalui keterangan tertulis menyatakan, Pemerintah Indonesia di bawah koordinasi BNPB dan Kementerian Luar Negeri, sedang menyiapkan bantuan kemanusiaan tahap berikutnya.
Bantuan kemanusiaan tersebut antara lain berupa pengiriman Tim Medium Urban Search and Rescue BASARNAS, Tim Kesehatan dari Kementerian Kesehatan, TNI dan Polri serta bantuan lainnya yang sedang diidentifikasi sesuai kebutuhan.
“Bantuan tersebut akan diberangkatkan dalam beberapa hari ke depan,” kata KBRI dalam pernyataan.
Duta Besar Iqbal menyinggung jasa Turki untuk Indonesia termasuk bantuan saat Tsunami Aceh pada 2004 dan bencana Palu pada 2018, juga tanggap Covid-19 varian delta dua tahun lalu.
Tim KBRI Ankara telah mengevakuasi WNI dari 4 titik paling terdampak gempa Turki pada Selasa malam, 7 Februari 2023. Jumlah yang dievakuasi sebanyak 123 orang dari target semula 104 orang, termasuk di dalamnya dua warga Malaysia dan satu warga Myanmar.
WNI asal Bali, bayinya dan suami berkewarganegaraan Turki ditemukan meninggal dunia di Kahramanmaras pada Selasa malam. (*)