HALONUSA.COM - Menyingkap pengakuan baru atas kasus penembakan berujung kematian terhadap Deki Susanto (DS) alias Golok di Sungai Pagu oleh Brigadir Kancep Rianto (KR), oknum anggota Polres Solok Selatan, Sumatera Barat, Rabu (27/1/2021) lalu.
Pengakuan itu datang dari Mheyere Fhitriananda 35, istri korban. Kalau sang suami pernah curhat jika akan ada seseorang yang bakal menginginkannya tewas dan itu dalam kondisi ditembak.
Baca juga: Jadi Saksi Penembakan di Solok Selatan, Istri Korban Dicecar 20 Pertanyaan di Polda Sumbar
"Uda (suaminya-red) pernah cerita kalau ia bakal ditembak, apakah itu melawan atau tidak melawan," kata Mheyere, saat webinar Indonesia Darurat HAM, menguak insiden penembakan oleh Oknum Kepolisian di Solok Selatan.
Mheyere melanjutkan, curahan hati (curhat) suaminya itu sebulan sebelum peristiwa terjadi. Sayangnya korban penembakan itu tidak begitu merinci kepada Mheyere, siapa dan mengapa dan ada apa sehingga ia akan ditembak.
Meski demikian, Mheyere mengetahui kalau suaminya itu korban pembunuhan. Ia pun spontanitas merekam peristiwa penangkapan suaminya hingga berujung maut.
Tidak hanya dirinya, putranya yang masih 3 tahun pun melihat sang pahlawan hidupnya itu terkapar dan bersimbah darah segar mengalir membasahi pipi dan tanah kelahirannya."Uda tidak menyebutkan siapa yang akan membunuhnya dan apa persoalan," ungkapnya.
Keterangan itu menurut Guntur Abdurrahman, salah satu pengungkapan baru untuk mengusut peristiwa yang dialami korban.
Editor : Redaksi