Neraka Iklim, Jokowi: Harus Diantisipasi Mulai Sekarang

×

Neraka Iklim, Jokowi: Harus Diantisipasi Mulai Sekarang

Bagikan berita
Presiden Joko Widodo
Presiden Joko Widodo

HALONUSA - Presiden Joko Widodo mewanti-wanti agar kabinetnya bisa mewaspadai tentang neraka iklim yang diprediksi oleh Persatuan Bangsa-bangsa (PBB).

"Saya kira bapak ibu semuanya sudah mendengar warning dari Sekjen PBB bahwa dunia menuju pada neraka iklim, ngeri, neraka iklim. Suhu akan mencapai rekor tertinggi pada 5 tahun ke depan. Hati-hati." kata Jokowi.

Jokowi mengatakan suhu di India pun kini sudah mencapai 50 derajat celsius. Dia meminta hal tersebut diwaspadai karena bisa berdampak pada urusan pangan hingga kekeringan.

"Satu tahun terakhir ini kita merasakan betul adanya gelombang panas, periode terpanas. Di Indoa bahkan sampe 50 derajat celsius, di Myanmar 45,8 derajat celsius, panas sekali. Kalau orang panas mungkin bisa masuk ke rumah, berteduh, bisa. Tapi urusan pangan hati-hati masalah ini," ujar Jokowi.

Jokowi mengatakan jika tidak ada antisipasi, dunia akan mengalami kelaparan berat pada tahun 2050. Jokowi meminta adanya antisipasi di segala aspek.

"FAO (Organisasi Pangan dan Pertanian) mengatakan bahwa jika didiamkan seperti sekarang ini, nggak ada pergerakan apa-apa, 2050 dunia akan mengalami kelaparan berat, akan mengalami kelaparan," ujarnya.

"Ini yang harus direncanakan, diantisipasi sejak mulai sekarang, karena diperkirakan 50 juta petani akan kekurangan air. Nggak ada air, dan akan masuk pada tadi, kekurangan air," lanjut Jokowi.

Jokowi juga meminta untuk tidak main-main terkait urusan kekeringan. Hal tersebut bisa berdampak pada urusan pangan dan mempengaruhi inflasi.

"Artinya apa? jangan main-main urusan kekeringan, jangan main-main urusan gelombang panas. Larinya bisa ke inflasi, begitu stok tidak ada, produksi berkurang artinya harga pasti akan naik. otomatis itu. Hukum pasarnya seperti itu," ujarnya.

"Dan itu adalah urusan kehidupan manusia, sekali lagi begitu produksi karena panas, urusan air nggak kita urus, produksi turun, stok menipis, otomatis harga pasti naik, otomatis juga inflasi pasti akan naik lagi. Rentetan ini yang harus diantisipasi, direncanakan dan korbannya sekali lagi, rakyat," lanjut Jokowi. (*)

Editor : Halbert Chaniago
Bagikan

Berita Terkait
Terkini