HALONUSA - Serangan udara Israel kembali mengguncang wilayah Lebanon, Tepi Barat, dan Jalur Gaza, dengan laporan korban jiwa dan cedera yang terus meningkat.
Pada Sabtu (9/11/2024), serangan di kota pesisir Tyre, Lebanon, menyebabkan 7 orang tewas, termasuk dua anak perempuan, dan melukai 46 orang lainnya.
Pencarian korban yang tertimbun reruntuhan masih berlangsung, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.
Tyre, kota kuno berusia 2.500 tahun yang tercatat sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, mengalami kerusakan signifikan akibat serangan Israel, dengan sebagian besar wilayah kota kini porak-poranda.Kota yang berjarak 80 kilometer di selatan Beirut ini merupakan tempat tinggal bagi 50.000 warga yang terdiri dari komunitas Kristen dan Muslim sebelum konflik di perbatasan Israel-Lebanon pecah kembali.
Konflik di Perbatasan dan Serangan Hizbullah
Dalam aksi balasan, kelompok bersenjata Hizbullah di Lebanon melaporkan bahwa mereka berhasil menembak jatuh pesawat nirawak Israel tipe Hermes 450 di provinsi Nabatieh, Lebanon selatan.
Hizbullah juga melancarkan serangan roket ke posisi tentara Israel di al-Abad, dekat perbatasan Lebanon, serta permukiman Israel di Kiryat Shmona dan Manara.
Ketegangan Memanas di Tepi Barat
Di Tepi Barat, konflik juga terus memanas. Seorang warga Palestina dilaporkan tewas di kota Aqqaba setelah bentrokan dengan tentara Israel.
Sumber Al Jazeera menyebutkan bahwa pasukan Israel diduga membakar gedung dan toko di kota tersebut yang terletak di utara Tubas.
Krisis Kemanusiaan di Gaza
Situasi di Gaza semakin mengkhawatirkan, dengan Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa sejak 7 Oktober 2023, lebih dari 43.552 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 102.765 lainnya terluka akibat serangan Israel.
Editor : Heru Candriko
