HALONUSA - Bencana longsor di tambang emas ilegal Sungai Abu, Kabupaten Solok, memakan korban jiwa dan melukai banyak penambang.
Plt. Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy, langsung mengunjungi para korban di rumah sakit serta menyalurkan bantuan kepada mereka dan keluarga korban meninggal dunia.
Tragedi ini membuka sorotan tajam pada lemahnya pengawasan tambang ilegal yang terus mengancam keselamatan masyarakat.
Menurut Audy, total korban terdampak mencapai 23 orang, terdiri dari 12 korban meninggal dunia, 6 luka berat, 2 luka sedang, dan 3 luka ringan.
"Kita telah mengunjungi para korban yang dirawat, seperti Rezki Ardiko (21) dan Handika Septriadi (25), yang mengalami luka berat di RSUD Aro Suka. Selain itu, korban lainnya dirawat di RSUD M. Natsir, termasuk Maizaldi (37) dan Saria Efendi (30). Korban lain memilih melanjutkan perawatan di Puskesmas Alahan Panjang," ujar Audy.
Selain itu, dua korban dengan luka sedang telah diperbolehkan pulang, yakni Agus Salim Rahmat (13) dan Yadri (34).Tiga korban lainnya, yakni Musrianto (40), David Yulianto (33), dan Kaliang (38), mengalami luka ringan dan dalam kondisi stabil.
Audy menyatakan bahwa Pemprov Sumbar melalui Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, BPBD, dan Baznas telah menyalurkan bantuan logistik dan santunan.
Baznas Sumbar memberikan santunan Rp5 juta untuk ahli waris korban meninggal dunia dan Rp3 juta untuk korban luka berat.
Tambahan bantuan senilai Rp15 juta untuk korban meninggal dunia sedang diajukan melalui rekomendasi Pemprov.
Editor : Dewi Fatimah
