Menilik Perawatan Sapi Pacu Jawi, Tradisi Unik di Tanah Datar yang Mendunia

×

Menilik Perawatan Sapi Pacu Jawi, Tradisi Unik di Tanah Datar yang Mendunia

Bagikan berita
Seorang Joki yang tengah mengendalikan dua ekor sapi pada gelaran Pacu Jawi di tengah Sawah berlumpur yang disaksikan oleh wisatawan di Padang Laweh, Kabupaten Tanah Datar, Sabtu 7 Desember 2024. (Foto: Dewi Fatimah/Halonusa)
Seorang Joki yang tengah mengendalikan dua ekor sapi pada gelaran Pacu Jawi di tengah Sawah berlumpur yang disaksikan oleh wisatawan di Padang Laweh, Kabupaten Tanah Datar, Sabtu 7 Desember 2024. (Foto: Dewi Fatimah/Halonusa)

"Rumput segar yang masih hijau, seperti ilalang, adalah menu utama. Hindari rumput yang menguning karena kandungan nutrisinya menurun," ujarnya.

Selain asupan makanan, sapi juga harus dilatih agar terbiasa berlari di lintasan berlumpur.

Latihan ini melibatkan simulasi Pacu Jawi untuk memastikan sapi mampu berlari cepat dan lurus.

“Nah ada bambu tempat para joki yang berdiri di belakang sapi, itu namanya bilah terbuat dari bambu pilihan. Kita para joki wajib memilih bambu yang terbaik untuk bilah, yaitu bambu yang paling keras,” jelasnya.

Tujuannya agar bilah tempat Joki berdiri bisa kuat, dan meminimalisir risiko kita maupun sapinya jatuh. jadi nanti satu ekor sapi itu dipasangkan 1 bilah.

Bahkan, joki memiliki trik khusus, seperti menggigit ekor sapi yang berlari lambat untuk memacu kecepatannya.

Meskipun terkesan ekstrem, ini adalah bagian dari strategi yang telah berlangsung turun-temurun.

Bilah kayu yang digunakan harus terbuat dari bambu keras untuk memastikan kekuatan dan kestabilan.

Adek menambahkan bahwa menjadi joki Pacu Jawi adalah soal hobi, bukan profesi. Meski tanpa bayaran, dukungan masyarakat menjadi motivasi besar bagi para joki.

"Semakin ramai yang menonton, semakin bersemangat kami," ujarnya.

Editor : Dewi Fatimah
Bagikan

Berita Terkait
Terkini