HALONUSA - Generasi milenial dan Gen Z diharapkan menjadi motor penggerak utama dalam program perhutanan sosial di Sumatera Barat (Sumbar).
Penjabat (Pj) Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sumbar, Yozarwardi, menilai kemampuan mereka dalam teknologi informasi (IT) bisa memberikan dampak besar pada pengelolaan dan promosi hasil hutan.
“Kaum milenial dan Gen Z memiliki kemampuan teknologi yang sangat mendukung untuk mengelola dan mempromosikan hasil hutan. Mereka adalah harapan kami untuk memajukan perhutanan sosial,” ujar Yozarwardi dalam acara Refleksi Akhir Tahun 2024 di Aula Dinas Kehutanan Sumbar, Selasa (24/12).
Partisipasi Generasi Muda dalam Perhutanan Sosial
Berdasarkan survei Dinas Kehutanan Sumbar, generasi X (43-58 tahun) mendominasi program perhutanan sosial dengan 46,39 persen (624 orang).
Milenial (27-42 tahun) menyusul dengan partisipasi 31,82 persen (428 orang), sementara Gen Z (11-26 tahun) tercatat 3,5 persen (48 orang).
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Kehutanan Sumbar, Bambang Suyono, menambahkan bahwa program ini juga melibatkan generasi baby boomer (59-77 tahun) sebanyak 17,17 persen (231 orang).Pencapaian Program Perhutanan Sosial
Pada tahun 2024, program perhutanan sosial di Sumbar telah melampaui berbagai target. Bambang menyebut, sebanyak 510 pengusaha baru telah lahir melalui program ini, melebihi target awal 500 orang.
Luas kawasan hutan yang dikelola masyarakat juga meningkat signifikan. Dari target 30 ribu hektar, realisasinya mencapai 38.678 hektar.
Program ini juga memberikan dampak pada peningkatan pendapatan masyarakat.
Pendapatan rata-rata meningkat menjadi Rp2.724.379 per bulan, dibandingkan Rp2.319.511 pada tahun sebelumnya.
Editor : Heru CandrikoSumber : Rilis
