Selain itu, melalui program “HK Urban HabitSphere” di Jakarta Timur, perusahaan bersama masyarakat berhasil mengelola 1.165 kg sampah anorganik dan 1.007 liter minyak jelantah sepanjang 2024, meningkat 36,89% dari tahun sebelumnya.
Upaya konservasi satwa juga diperkuat dengan perlindungan Gajah Sumatra di Tol Pekanbaru–Dumai serta rehabilitasi Orangutan di Samboja, Kalimantan Timur.
Di Pilar Ekonomi, Hutama Karya memberdayakan 455 UMK binaan, meningkat 47% dari tahun sebelumnya.
Program ini membantu UMK di Sumatra Barat, Sumatra Selatan, dan Riau dalam meningkatkan produktivitas serta memperluas pasar.
Atas pencapaian ini, Hutama Karya meraih berbagai penghargaan, termasuk Bronze dalam kategori Sustainability Community Involvement and Development (CID) di BUMN Communication & Sustainability Summit (BCOMSS), serta TOP CSR Awards 2024 dari Majalah TopBusiness.
Perusahaan juga dianugerahi Indonesia Best 50 CSR Brand Equity Awards 2024 serta empat penghargaan dari TJSL & CSR Award 2024 untuk kontribusi dalam Pilar Sosial, Ekonomi, Lingkungan, dan komitmen terhadap pengelolaan TJSL.Komitmen ESG 2025: Fokus pada Keberlanjutan
Memasuki 2025, Hutama Karya bertekad memperkuat implementasi Environmental, Social, and Governance (ESG) dengan pendekatan Creating Shared Value (CSV).
Dalam periode 2025–2029, perusahaan menargetkan pendampingan 500 UMK di proyek strategis, terutama di sepanjang Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS).
Program TJSL tahun depan akan menitikberatkan pada pengembangan kebijakan berbasis keberlanjutan, dengan fokus pada pendidikan, lingkungan, dan ekonomi.
Targetnya meliputi pengelolaan 150 ton sampah per tahun di rest area tol, penanaman lebih dari 50.000 bibit pohon, serta perluasan konservasi satwa, termasuk perlindungan Gajah Sumatra dan rehabilitasi Orangutan.
Editor : Heru CandrikoSumber : Rilis
