Namun, Benarivo mengingatkan bahwa waktu reaksi dan pengereman bisa bervariasi tergantung kondisi fisik, mental, serta faktor eksternal seperti kualitas jalan dan cuaca.
"Kelelahan, stres, atau pengaruh obat-obatan bisa memperlambat waktu reaksi. Selain itu, kondisi jalan yang licin atau kendaraan yang kurang terawat juga memengaruhi jarak pengereman," tutupnya.Dengan memahami teknik perhitungan ini, pengendara diharapkan lebih waspada dan mampu menjaga jarak aman untuk mengurangi risiko kecelakaan di jalan. (*)
Editor : Heru Candriko