BIM Tetap Jadi Bandara Internasional, Ini Alasannya

×

BIM Tetap Jadi Bandara Internasional, Ini Alasannya

Bagikan berita
Aktivitas penerbangan dan keberangkatan calon penumpang di Bandara Internasional Minangkabau (BIM). (Foto: Dok. Istimewa)
Aktivitas penerbangan dan keberangkatan calon penumpang di Bandara Internasional Minangkabau (BIM). (Foto: Dok. Istimewa)

HALONUSA.COM - Bandara Internasional Minangkabau (BIM) tidak termasuk dalam daftar bandara yang diturunkan statusnya menjadi domestik.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Badan perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumatera Barat, Medi Iswandi.

"Setelah berkoordinasi dengan Direktorat Transportasi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), ternyata BIM tidak masuk dalam daftar tersebut," katanya.

Menurutnya, BIM masih akan tetap menjadi Bandara Internasional karena berfungsi sebagai bandara pariwisata dan juga bandara perbatasan.

Baca juga:

Sebelumnya, pemerintah sebagaimana disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir bakal menurunkan status 32 bandara internasional menjadi hanya 14-15 saja. Selebihnya jadi bandara domestik.

Dalam pembicaraan Medi Iswandi dengan rekannya di Direktorat Transportasi Bappenas, terungkap bahwa arahan presiden untuk mengurangi bandara pintu masuk luar negeri dilakukan kajian oleh Kemenkomarves, Kementerian Perhubungan, Kementrian Pariwisata, Kementerian BUMN dan lembaga lainnya yang berhubungan dengan intelijen serta pertahanan negara. Kemenkomarves yang dipimpin Luhut Binsar Panjaitan sebagai koordinator tim kajian tersebut.

“Hasil kajian sementara yang sekarang dalam proses finalisasi, kemungkinan lebih dari 15 bandara yang akan ditetapkan menjadi bandara internasional sebagai pintu masuk luar negeri. Jumlah 15 bandara yang disampaikan sebelumnya, bukan patokan pasti atau harus sejumlah itu,” ungkap Medi Iswandi.

Mantan Kadis Pariwisata Sawahlunto yang dikenal dekat dengan para pimpinan dan awak media itu, menambahkan bahwa pertimbangan utama suatu bandara dipertahankan menjadi bandara pintu masuk luar negeri ada tiga. Yakni fungsi bandara sebagai pintu masuk kargo, pintu masuk pariwisata dan bandara perbatasan.

Dari tiga fungsi itu, kata Medi, BIM termasuk dari rencana 15 bandara yang akan tetap dibuka akses luar negeri karena berfungsi sebagai bandara pariwisata, dan bandara perbatasan. “Sebenarnya, BIM juga melayani kargo internasional. (*)

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini