Biofarma Dapat Penghargaan dari Kementrian Kesehatan, Ini Kategorinya

×

Biofarma Dapat Penghargaan dari Kementrian Kesehatan, Ini Kategorinya

Bagikan berita
Biofarma mendapatkan penghargaan dari Kemenkes
Biofarma mendapatkan penghargaan dari Kemenkes

HALONUSA.COM - Bio Farma, perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia, baru-baru ini meraih penghargaan bergengsi dari Kementerian Kesehatan.

Penghargaan ini merupakan pengakuan atas komitmen dan dedikasi Bio Farma dalam mendukung sektor kesehatan di Indonesia.

Dalam acara yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan, Bio Farma dianugerahi penghargaan sebagai Industri Farmasi yang Memproduksi dan Memformulasi Produk Biologi dan Zat Aktif Vaksin. Penghargaan ini menegaskan posisi Bio Farma sebagai salah satu pelopor dalam produksi vaksin dan produk biologi di Indonesia.

Penghargaan yang diserahkan oleh Penghargaan diserahkan oleh Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI ini menjadi pengakuan terhadap upaya Bio Farma dalam meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat Indonesia.

Baca juga:

Sebagai produsen vaksin yang terkemuka, Bio Farma telah memberikan kontribusi besar dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan rakyat Indonesia.

Bio Farma dianugerahi sertifikat penghargaan sebagai Industri Farmasi yang Memproduksi dan Memformulasi Produk Biologi dan Zat Aktif Vaksin.

Kimia Farma mendapatkan sertifikat penghargaan sebagai industri farmasi dengan item paling banyak menggunakan Bahan Baku Obat (BBO) produksi dalam negeri, sementara Indofarma mendapatkan sertifikat penghargaan sebagai Industri Farmasi yang Menggunakan Bahan Baku Obat (Active Pharmaceutical Ingredient) PARACETAMOL Produksi Dalam Negeri.

Forum Hilirisasi dan Peningkatan Penggunaan Sediaan Farmasi yang bertempat di Hotel Borobudur Jakarta ini dihadiri langsung oleh Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin.

Menkes menyampaikan bahwa dalam rangka mendorong pembangunan industri farmasi dan alat kesehatan secara hulu dan hilir, perlu membangun ekosistem, melakukan pemetaan masalah, perizinan, transparansi data, regulasi yang memaksa dan insentif sehingga dapat meningkatkan minat industri berinvestasi dalam memproduksi bahan baku obat dan alat kesehatan.

Hal ini sebagai upaya mewujudkan kemandirian kefarmasian dan alat kesehatan, meningkatkan layanan masyarakat dan Indonesia lebih siap dalam menghadapi tantangan pandemi berikutnya.

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini