HALONUSA.COM – Dalam sejarahnya, banyak penceritaan terkait kisah nabi-nabi Allah SWT yang memiliki makna mendalam tentang arti kehidupan.
Salah satunya Nabi Musa Alaihisalam (As) yang mengawali kelahirannya dengan kejadian tidak terduga, seperti sama-sama diketahui bahwa beliau ada pada era kepemimpinan Firaun.
Saat itu, Firaun mendapat ramalan terkait kehadiran anak lelaki yang akan menghancurkan hidupnya. Maka beberapa tahun sebelum Musa As lahir, ada perintah membunuh semua bayi lelaki yang baru lahir.
Aturannya selang-seling seperti, tahun ini ada kelahiran maka dibunuh anak lelaki. Tahun depannya dihidupkan, begitu pun seterusnya. Kebetulan saat kelahiran Musa As, beliau harusnya dibunuh.
Namun karena kekuasaan Allah SWT, beliau tetap hidup dan bahkan menjadi anak angkat Firaun. Beliau dari kalangan Bani Israil yang hina pada masa itu, tapi kasih sayang Asiyah sang istri Firaun, Musa As berhasil diselamatkan.
Musa As bahkan tetap mendapat kesempatan untuk menyusu dengan ibu kandungnya yaitu Yukabad, hidup dengan kekayaan firaun dan istrinya hingga remaja dan beranjak dewasa sampai ia menerima wahyu sebagai utusan Allah SWT.
Saat itu lah mukjizat membelah laut dihadirkan dan membuat Firaun beserta bala tentaranya tenggelam, nah dari penjabaran kisah di atas ada beberapa hal tentang kehidupan yang bisa kita maknai di masa sekarang.
Teladani Kisah Nabi Musa As Tentang Kehidupan
Sebelum beranjak pada memaknai kehidupan, ada beberapa korelasi yang terjadi di masa lalu dengan saat ini yaitu kekurangan Firaun yang takut pada istrinya hingga mengusung tema Feminis.
Dikisahkan bahwa asal mula Musa As menjadi anak angkat Firaun adalah sebab istrinya, Aisyah yang jatuh cinta pada sang bayi. Karena takut dibunuh, Allah SWT menyuruh Musa As dihanyutkan dari Bani Israil ke sungai terpanjang dan berakhir di istana Firaun.
Firaun memang memiliki banyak istri dan anak, tapi kekurangannya hanya lah Aisyah. Konon katanya, Aisyah mau menikahi Firaun dengan syarat mereka tidak boleh melakukan hubungan suami istri.
Dapat disimpulkan bahwa Firaun bucin pada Aisyah dan rela melakukan apa pun, termasuk permintaan akan merawat Musa As sebagai anak angkat mereka. Luluhnya Firaun karena permintaan Aisyah adalah salah satu kekuasaan dan janji Allah pada Yukabad dan Bani Israil.
Maka makna kehidupan yang bisa dipelajari adalah rencana Allah SWT akan lebih baik dari manusia, siapa sangka bahwa perintah Allah SWT yang meminta Musa As dihanyutkan akan berakhir di istana Firaun?
Siapa yang bisa mengira bahwa lucunya bayi Musa bisa meluluhkan istri Firaun yang memegang penuh kendali kekuasaan suaminya? dapat disimpulkan bahwa saat menghadapi masalah, kita terkadang memang kerap kali merasakan panik.
Namun jangan hilang akal, berdoa dan tawakal lah pada Allah SWT. Niscaya Allah SWT akan mengabulkan doa hamba yang meminta padanya dengan bersungguh-sungguh, manusia memang bisa berencana tapi Allah SWT lah menentukan.
Bahkan, rencana Firaun untuk mengeksekusi bayi Musa bisa gagal. Sebagai gantinya hadir mukjizat lain yang membuat suku Bani Israil bisa terbebas dari tindasan tentara Firaun, dimana kehadiran Musa As menjadi bagian dari janji Allah SWT yang nyata.
Itulah teladan dari kisah nabi Musa As yang bisa kamu ambil makna kehidupannya berupa rencana Allah SWT akan jauh lebih kuat dari manusia dan janji Allah SWT itu nyata bagi yang berdoa padaNya, semoga bermanfaat. (*)