Keduanya memasuki masa purnabakti per tanggal 1 Januari 2022. Terdapat cerita menarik dari keduanya selama mengabdi di lembaga yang membawahi Sumbar, Riau, Kepri dan Jambi itu.
Yuniati awalnya seorang dosen di Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) hingga pindah ke Padang pada tahun 1998.
Selama 23 tahun di LLDIKTI Wilayah X, ia menutup karirnya dengan menjabat sebagai Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU).
Sementara itu, Ida Suryanti sudah bertugas di LLDIKTI Wilayah X sejak tahun 1990 hingga lima tahun kemudian dia mutasi dari Universitas Andalas (Unand) ke Kopertis Wilatah X.
Jabatan terakhir wanita ini adalah Sub Koordinator Kemahasiswaan.
"Saat bergabung di Kopertis Wilayah X, jumlah Perguruan Tinggi Swasta (PTS) sebanyak 96 dan berkantor di gedung milik Unand," katanya.
Banyak kenangan yang dialami perempuan tersebut, mulai dari mengalami kempes ban kendaraan di jalanan sepi dan rawan kejahatan ketika bertugas.
Hingga, ketika dari Padang menuju Batam, pesawat yang ditumpanginya mengalami kendala teknis dan harus kembali ke Bandara Internasional Minangkabau (BIM).
"Semua penumpang panik dan diminta memakai oksigen, meski trauma, saya dan tim tetap bertekad dan bersemangat melanjutkan tugas dengan penerbangan selanjutnya," ungkapnya.
Terpisah, Kepala LLDIKTI Wilayah X, Prof Herri menyampaikan terima kasih dan permohonan maaf ketika berinteraksi dalam menjalankan tugas.
"Kami memohon maaf atas kesalahan dan khilaf, saya berharap silaturahmi kita tetap terjalin dengan baik," ujar Herri. (*)