Cerita Pemuda asal Kuranji Ikuti TC Timnas Piala Dunia U-20

×

Cerita Pemuda asal Kuranji Ikuti TC Timnas Piala Dunia U-20

Bagikan berita
Wali Kota Padang, Hendri Septa dan Jerimy Arianto (tengah) bertemu sebelum keberangkatan ke Jakarta untuk mengikuti Pelatnas Piala Dunia U-20. (Foto: Dok. Humas Kota Padang)|Gelandang Semen Padang FC, Firman Juliansyah (rompi hijau) mengikuti latihan bers
Wali Kota Padang, Hendri Septa dan Jerimy Arianto (tengah) bertemu sebelum keberangkatan ke Jakarta untuk mengikuti Pelatnas Piala Dunia U-20. (Foto: Dok. Humas Kota Padang)|Gelandang Semen Padang FC, Firman Juliansyah (rompi hijau) mengikuti latihan bers

HALONUSA.COM - Pemusatan latihan atau Training Centre (TC) Tim Nasional (Timnas) Piala Dunia U-20 sudah digelar sejak Minggu hingga Sabtu (5-11/9/2021) mendatang. Dari sejumlah nama, terselip nama salah satu pemuda asal Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).

Remaja tersebut bernama Jerimy Arianto, 18 tahun. Dia dipanggil oleh Timnas untuk mengikuti seleksi pemain Piala Dunia tahun 2023 yang digelar di Indonesia.

Perjuangan Jerimy untuk masuk ke Timnas tidaklah mudah. Putra asal Kampung Pinang, Kecamatan Kuranji, Kota Padang itu harus bersaing dengan sejumlah nama beken dan besar lain yang seumuran dengannya dan bermain untuk klub besar.

Pemain yang berposisi sebagai bek dan saat ini membela PSP Padang U-17 ini harus membuktikan kepada seluruh pemangku kepentingan sepakbola dengan masuk ke Sekolah Sepakbola (SSB) POKS Kuranji.

Baca juga:

"Saya sempat mengikuti Liga Askot Kota Padang dengan bergabung bersama klub FKAN Kuranji guna mengasah skill dan mental bertanding," katanya saat menemui Wali Kota Padang, Hendri Septa, Sabtu (4/9/2021).

Besar dari bola

Selain itu, bakat alami Jerimy dimulai dari kecil. Pasalnya, rumahnya berada persis di dekat lapangan sepakbola. Bahkan, bisa dibilang, dia sudah kenyang dengan segala hal yang berbau bola.

"Setiap pagi yang saya lihat adalah bola, di sana ketertarikan saya akan bola muncul dan tak ingin saya sia-siakan potensi ini, karena saya merasa ini adalah jalannya," katanya.

Tak berhenti sampai di sana, remaja kelahiran Padang tanggal 23 Januari 2003 itu terus mengasah bakatnya di SSB Balai Baru hingga mengikuti Prihatin Super Liga U-14 hingga dilirik oleh PSP U-17 hingga saat ini.

Saat ini, anak dari seorang Buruh bernama Musrizal dan Guru Sekolah Dasar (SD) Raudah Jamar itu pun harus membuktikan kualitasnya di hadapan jajaran pelatih Timnas yang dikomandoi Shin Tae-yong agar anak keempat dari lima bersaudara tersebut bisa kembali dipanggil berlatih pada periode waktu berikutnya hingga benar-benar dipercaya masuk jajaran pemain yang dipakai.

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini