Cerita Pilu dari Malampah Pasaman, Ratusan Rumah Hancur Diguncang Gempa Dahsyat 2009 dan 2022

×

Cerita Pilu dari Malampah Pasaman, Ratusan Rumah Hancur Diguncang Gempa Dahsyat 2009 dan 2022

Bagikan berita
Salah satu rumah warga di kawasan Malampah yang hancur dihantam gempa. (Foto: Dok. Istimewa)|Rumah warga di Malampah roboh dihantam gempa. (Foto: Dok. Istimewa)|Sejumlah pengungsi gempa Pasbar menetap sementara di kantor Bupati Pasaman Barat. (Foto: Dok.
Salah satu rumah warga di kawasan Malampah yang hancur dihantam gempa. (Foto: Dok. Istimewa)|Rumah warga di Malampah roboh dihantam gempa. (Foto: Dok. Istimewa)|Sejumlah pengungsi gempa Pasbar menetap sementara di kantor Bupati Pasaman Barat. (Foto: Dok.

Namun, takdir berkata lain, rumahnya kembali roboh dalam peristiwa gempa bumi yang terjadi di Pasbar dan Pasaman pada Jumat (25/2/2022) lalu.

Beruntung bagi dirinya beserta istri dan ketiga anaknya yang selamat dalam peristiwa tersebut. Begitu juga dengan 400-an warga Rawang lainnya juga ikut selamat dalam musibah gempa bumi.

Saat ini, warga Rawang masih mengungsi di SD Negeri 20 Kalimanang dan bantuan terus berdatangan dari posko induk kecamatan, sehingga pengungsi tidak pernah kekurangan makanan.

"Namun, kami berharap bisa tinggal lagi di rumah dan hidup normal lagi seperti semula," katanya.

Tanah Bergerak

Malampah memang menjadi salah satu daerah terdampak parah gempa di Kabupaten Pasaman, sama halnya dengan Nagari Kajai di Kabupaten Pasbar yang menjadi episentrum atau pusat kejadian.

Bahkan tak sampai di sana, usai gempa bumi, tanah di kawasan Malampah juga mengalami pergerakan.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati menyebut bahwa kemungkinan tanah bergerak pasca gempa pernah terjadi pada gempa 2009 di Sumbar.

“Kejadian saat itu bersamaan dengan hujan, magnitudonya cukup kuat waktu itu, yaitu 7,0, memang saat itu terjadi tanah bergerak dalam radius yang cukup jauh, 500 meter lebih,” ungkap Dwikorita.

“Artinya apa? Dengan melihat kondisi kemiringan lereng, tanah dan batuan, kekuatan gempa, hal itu mungkin terjadi, berpotensi terjadi, tapi apakah benar-benar terjadi, kami harus cek dahulu,” tambahnya.

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan
Berita Terkait
Terkini