Diduga Iuran Gelap di Lingkaran TNI AD, Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa Marah

×

Diduga Iuran Gelap di Lingkaran TNI AD, Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa Marah

Bagikan berita
Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa. Int
Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa. Int
HALONUSA.COM - Mendengar adanya penarikan iuran dalam penyelenggaraan pendidikan Akademi Militer (Akmil) di Angkatan Darat, Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa marah. “Saya tidak ingin lagi ada iuran, apa pun alasannya. Kita dulu waktu pendidikan, pendidikan pertama enggak ada itu iuran-iuran. Dinas Asops (TNI) dalam hal ini sudah merencanakan, ada uang makan, ada uang saku atau apa pun namanya. Sebelum dilantik sudah ada,” kata Andika seperti dikutip dari laman Instagram akun @jayalah.negriku. Andika meminta masalah penarikan iuran tidak ada lagi, sebutnya di Panglima Kodam. Ia pun akan bertindak tegas kepada para komandan jika penarikan iuran masih dilakukan. Baca juga: Tragedi Mengharukan, Dua Calon Prajurit Tewas bersama Letda TNI Inf Ismail di Puslat Secata Rindam XIV/Hasanuddin Andika Perkasa nampak kecewa mendengar adanya iuran kepada calon TNI saat menjalankan pendidikan militer. Dia bahkan membandingkan Pendidikan Militer di eranya kala itu yang bebas dari iuran. Bahkan menurutnya, zaman dulu tak memanjakan calon tentara. Kurangnya logistik perorangan, menjadi salah satu bentuk latihan. Sehingga tidak bisa menjadi alasan bagi para oknum untuk meminta iuran.

“Itu semua sudah cukup, bahwasanya sepatunya kurang ya enggak apa-apa. Bisa kita dulu. Dan itu menjadi bagian dari cara kita berlatih. Kita nyuci malam-malam setelah kegiatan, jangan maunya cadangannya banyak,” terang Andika.

Kasad menegaskan, agar para komandan di tiap distrik harus iut bertanggung jawab jika masih ada iuran. “Tapi yang lebih penting, jangan ada anggapan, seolah-olah iuran ini menjadi keharusan, dan mungkin ada yang memanfaatkan. Jadi kalau masih ada iuran apa pun bentuknya di Rindam. Saya akan menganggap Danrindam tahu. Ada iuran di Pusdik-Pusdik, saya akan menganggap Danpusdik tahu. Di Secapa saya juga dapat laporan iuran, berarti Danmen (Komandan Resimen) tahu,” tegas Andika. Tentara Sebagian Besar Insan Menengah ke Bawah Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa berharap kasus iuran itu bisa segera ditindaklanjuti, sekaligus sebagai upaya memperbaiki kondisi TNI-AD.
“Di Akmil, di Seskoad kita harus perbaiki. Enggak perlu di koordinir, kalau mereka mau jajan, buka masing-masing. Enggak usah pakai dikoordinir, sehingga enggak ada ‘petualang-petualang’ (oknum peminta iuran),” kata Andika.
Apalagi seperti diketahui, bahwa sebagian besar calon tentara itu berasal dari keluarga menengah ke bawah. Sehingga terlalu tega jika masih diminta iuran.
“Kalau saya masih dengar ada laporan tadi (iuran), saya anggap Komandannya tahu. Berarti akan ada konsekuensi. Sudahlah, kasihan yang mengikuti pendidikan itu enggak semuanya orang berada. Kalau berada, ngapain jadi tentara. Mayoritas mereka dari menengah ke bawah,” tegasnya.
Ancaman Bagi Komandan Andika memberi waktu dua minggu kepada para komandan untuk segera bertindak terkait penarikan iuran kepada calon tentara. Dia meminta para komandan bergerak menelusuri sampai ke akarnya.
“Kalau masih saya terima laporan, awas. Saya kasih waktu dua minggu, masing-masing Komandan tadi beresin, telusuri sampai ke bawah. Siap-siap saja dan jangan ragukan keseriusan saya,” pungkas Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa. (*)
Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini