HALONUSA.COM - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Barat, Rahmat Saleh membantah bahwa dirinya mengintervensi proyek di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar.
"Pertama, saya pesankan kepada seluruh OPD yang ada di pemprov Sumbar agar profesional dalam bekerja. Jangan mau diintervensi oleh orang atau kelompok tertentu yang mengatas namakan jabatan dan ketenaran pejabat publik," katanya di Padang, Selasa usai pembagian mesin tempel kepada dua kelompok nelayan di pantai Air Manis.
Ia mengaku tidak mengetahui persis siapa inisial "RS" yang disampaikan oleh Anggota DPRD Sumbar Fraksi Demokrat, Nofrizon yang menyatakan ada yang mengintervensi proyek.
"Tentang inisial RS itu, kawan-kawan media bisa tanyakan langsung ke yang bersangkutan," ujarnya.
Menurutnya, karena dirinya kebetulan juga memiliki inisial RS, dia menegaskan tidak pernah melakukan intervensi kepada siapapun untuk mengarahkan pengusaha tertentu supaya mendapatkan proyek.
"Saya garansi itu, kalau ada bukti bahwa saya melakukan itu saya akan pertaruhkan jabatan saya, Tapi Kalau ada oknum menjual nama saya, tentu nama siapa saja bisa dia catut," katanya.
Ia menegaskan, jangan sampai OPD terpengaruh terhadap manuver oknum Anggota DPRD dalam intervensi proyek dengan politik lempar batu sembunyi tangan."Saya juga dapat laporan, bahwa ada oknum dan kumpulan oknum anggota DPRD yang menggiring opini bahwa Ring 1 Gubernur gentayangan mengincar proyek, pada waktu yang sama kelompok oknum ini memaksakan kolega rekanannya untuk dimenangkan dalam salah satu kegiatan pengadaan mobiler. Tindakan ini tidak benar," katanya.
Saat ditanyai siapa nama-nama tersebut, ia mengatakan etika pertemanan dan kelembagaan tidak etis menyebutkan nama dan merek.
"Intinya Saya pesankan kepada OPD jangan mau dibodohi oknum pengusaha yang mengatasnamakan pejabat publik, mari bekerja profesional," imbaunya.
Editor : Redaksi