Dugaan Korupsi Satelit Orbit 123 Bujur Timur, Ini Jumlah Kerugian Negara Sementara

×

Dugaan Korupsi Satelit Orbit 123 Bujur Timur, Ini Jumlah Kerugian Negara Sementara

Bagikan berita
Gedung Kejaksaan Agung tampak dari depan
Gedung Kejaksaan Agung tampak dari depan

HALONUSA.COM - Kasus dugaan tindak pidana korupsi Satelit Slot Orbit 123 Bujur Timur diduga mengakibatkan kerugian negara mencapai ratusan miliar rupiah.

Untuk sementara, penyidikan di Jampidsus mengacu pada nilai kerugian negara sejumlah Rp500an miliar, dan 20 juta dolar Amerika Serikat (AS).

Proses penyidikan kasus tersebut, sudah dimulai pekan lalu. Sedangkan pemanggilan dan pemeriksaan saksi-saksi sudah dimulai sejak Senin (17/1/2022).

Pada pemeriksaan yang dilakukan tersebut, penyidik Jampidsus memanggil tiga orang pengelola DNK untuk diminta keterangannya sebagai saksi. Tiga yang diperiksa tersebut, berinisial PY selaku Senior Account Manager di PT DNK.

Baca juga:

Selain itu, inisial RACS, diperiksa selaku Promotion Manager PT DNK. Terakhir, AK yang diperiksa selaku General Manager PT DNK. Pemeriksaan pengelola perusahaan telekomunikasi tersebut, pun berlanjut pada Rabu (19/01/2022) siang.

Pada Selasa (18/1/2022), penyidik di Jampidsus juga memanggil inisial SW, selaku Dirut PT DNK ke ruang penyidikan. Selain itu, penyidik juga meminta keterangan dari AW, selaku Presiden Direktur PT DNK.

Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Supardi mengatakan, khusus saksi SW, selain diperiksa sebagai Dirut di PT DNK, inisial tersebut, juga dimintakan keterangannya sebagai tim khusus, dan tim ahli di Kemenhan.

“Kita belum dapat menyimpulkan apakah perannya itu (sebagai Dirut PT DNK dan Tim Ahli Kemenhan, saling terkait atau tidak,” katanya.

Meskipun begitu, dia menjelaskan, dalam penyidikan awal kasus ini, semua pintu pengungkapan akan terbuka.

Supardi pun menolak untuk mendahului fakta-fakta penyidikan yang sedang berjalan, dengan adanya potensi tersangka dalam kasus tersebut.

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini