HALONUSA.COM – Mantan manajer Semen Padang Football Club (SPFC), Effendi Syahputra mengungkap kebobrokan mantan tim yang pernah ia bina pasca dirinya hengkang.
Dihubungi Halonusa.com, dirinya sengaja selama ini diam untuk menjaga keutuhan tim agar tetap fokus.
“Namun sepertinya saatnya saya harus berkomentar,” kata Effendi, Rabu (15/12/2021).
Effendi menyebut ada polisi India dan kopral gembul yang membuat keuangan dan performa tim yang ia bina menjadi terganggu.
Alasan lain dirinya bersuara lantaran oknum pengacau tersebut dinilai membangun opini dengan melibatkan buzzer agar terkesan bagus.
“Fitnah, rekayasa, pembohongan publik yang dua orang (plus buzzernya) ini buat luar biasa, membius seluruh supporter menjadi terhipnotis,” katanya.
“Ini membuat saya menjadi (tokoh) antagonis selevel Hitler. Wajah tersenyum, supporter digiring untuk mencintai sosok polisi India, ini memang sudah persis di film India,” ucapnya.
Effendi mengungkapkan kebobrokan lain si pengacau dengan menyebut klub bakal mendapatkan bantuan sponsor dari Semen Indonesia sebesar Rp12 miliar.
Dana itu bakal cair Januari 2022 mendatang dan rencananya bakal digunakan untuk membiayai tim muda serta gaji pemain.
“Pada awal Oktober kami mengajukan perpanjangan sponsor untuk 2022, minta Rp15 miliar, nego-nego akhirnya putus Rp12 miliar pada tanggal 19 November 2021,” katanya.
Ditalangi ‘Orang Gila’
Selama tahun 2020 hingga Oktober 2021, Effendi menyebut tidak pernah ada masalah gaji, bonus maupun soal keuangan.
“Semua lancar jaya, itu bukan karena keuangan klub bagus, tapi karna ada ‘orang gila’ yang mau menalangi gaji seluruh personal klub (pemain, pelatih sampai karyawan) jumlahnya miliaran,” ucapnya.
Namun pada akhir November 2021, ‘orang gila’ yang dimaksud Effendi malah diminta untuk minggir dengan menggunakan kekuasaan politik tanpa memikirkan gimana nasib akhir dari tim.
“Lucunya yang dicari minta pinjaman tetap si ‘orang gila’ ini juga, pertanyaannya siapa yang gila benaran ini?,” tanyanya.
Meski demikian, Effendi mengaku nyalinya tidak ciut untuk terus berkecimpung di sepakbola.