HALONUSA.COM - Gempabumi tektonik mengguncang Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, pukul 00.46 WIB, Senin (3/5/2021), dengan kekuatan gempa 5,7 Skala Richter membuat masyarakat yang tinggal di pesisir pantai Desa Mapadegat, Kepulauan Mentawai mengungsi ke tebing dan gereja.
Masyarakat yang bermukim di bibir pantai , kata Walter Saogo, petugas radio di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kepulauan Mentawai mengungsi ke ketinggian dan berlindung berkumpull di halaman Gereja Kristen Protestan Mentawai (GKPM) Km. 1 Tuapejat, Kepulauan Mentawai.
"Saat gempa terjadi sebagian masyarakat keluar rumah dan melihat pantai, sebagian lagi evakuasi mandiri ke ketinggian, dan mereka berlindung berkumpul di halaman gereja," kata Walter Saogo saat dihubungi via telepon selular.
Baca juga: Gempa Magnitudo 5,7 Mengguncang Mentawai, Terasa Hingga Padang
Walter melanjutkan, petugas BPBD bersama SAR Kelas B Kabupaten Kepulauan Mentawai sedang memonitoring lokasi permukiman dan juga melakukan mengevakuasi warga ke ketinggian.
"Kami sekarang sedang di lapangan melakukan monitoring dan mengevakuasi warga serta mengimbau agar tidak panik," kata Walter Saogo.
BMKG merilis data lokasi episenter dan kedalaman hiposenter gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal, akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan sesar naik (thrust fault).
Baca juga: Gempabumi M 5,8 di Mentawai dan 4,9 di Bengkulu Utara tidak Berpotensi Tsunami
Hingga pukul 01.25 WIB, Senin, 03 Mei 2021 atas hasil monitoring, BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
Dampak gempabumi tektonik magnitudo 5,7 terasa kuat di Tuapejat, Kota Padang, Kota Bukittinggi, Indragiri Hilir, Kota Pariaman, Kota Payakumbuh, Kabupaten Pesisir Selatan.