“Bocah, apa katamu....” Master Rendi menjadi marah dan memukul meja! Melihat Dave dan Master Rendi ... Baca Selengkapnya
Baca Novel Perintah Kaisar Naga Bab 568
“Hahaha....” Roy tertawa keras: “Benarkah, saya melah ingin tahu bagaimana caranya kamu membuatku tidak bisa tertawa lagi!” "Beiklah, ada satu barang terakhir, saya mengeluarkan banyak uang untuk benda ini, dan senjata ajaib ini memiliki kekuatan yang tidak biasa, dan karena kalian semua sudah mengundang Master masing-masing, maka bagaimana kalau kita ... Baca SelengkapnyaBaca Novel Perintah Kaisar Naga Bab 569
Mendengar diskusi semua orang, Eko menatap Dave dengancanggung dan menjelaskan : “Tuan Dave, saya bukannya takut kehilangan 200 miliar, 200 miliar tidak ada artinya bagi Keluarga Wijaya, hanya saja....”
Eko ingin menjelaskan pada Dave, dia bukannya tidak ingin bertaruh dengan Roy, dan bukan takut kehilangan 200 miliar itu! Namun ... Baca Selengkapnya
Baca Novel Perintah Kaisar Naga Bab 570
Dan saat semua orang sedang berbicara, Master Rendi yang awalnya memejamkan matanya tiba-tiba membuka matanya dan meletakkan Pa Kua itu di meja, jarinya mengetuk dengan ringan dan Pa Kua yang awalnya berbintik-bintik kini tampak bagai dicat ulang, dan menjadi sangat baru, dan bisa memantulkan bayangan orang. Semua orang .... Baca SelengkapnyaBaca Novel Perintah Kaisar Naga Bab 571
Tentu saja Falcon tahu kalau Pa Kua ini diukir dari sepotong kayu busuk, sedangkan walau Master Rendi tidak mengerti tapi yang tadi terlihat seperti pengaktifan mantra sebenarnya hanyalah ilusi yang dibuat oleh Master Rendi sendiri, dan semua orang yang melihat itu mengira mantra dari Pa Kua sudah diaktifkan.“Saudara, apa ... Baca Selengkapnya
Baca Novel Perintah Kaisar Naga Bab 572
Jangankan Tony, bahkan Master Rendl juga mungkin tidak sebanding dengan Dave, karena Dave masih muda, dan balk abli bela diri, ahli sihir maupun kultivator semitanya memerlukan waktu untuk mengasah keterampilanl “Bocah, apa kamu buta?Saya baru saja membuka mantra di Pa Kua ini, apa kamu tidak melihatnya? Masih berani mengatakan ... Baca Selengkapnya
Editor : Redaksi