Hari Bhakti Transmigrasi ke-71: Pemerataan Pembangunan dalam Bhineka Tunggal Ika

×

Hari Bhakti Transmigrasi ke-71: Pemerataan Pembangunan dalam Bhineka Tunggal Ika

Bagikan berita
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal & Transmigrasi RI Transmigrasi, Dr. (HC) Drs. Abdul Halim Iskandar, M.Pd memimpin upacara puncak Hari Bhakti Transmigrasi ke-71, di Pesisir Selatan, Sumbar, Minggu, 12.12.2021. (Halonusa)
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal & Transmigrasi RI Transmigrasi, Dr. (HC) Drs. Abdul Halim Iskandar, M.Pd memimpin upacara puncak Hari Bhakti Transmigrasi ke-71, di Pesisir Selatan, Sumbar, Minggu, 12.12.2021. (Halonusa)

HALONUSA.COM - Hari Bhakti Transmigrasi diperingati setiap 12 Desember, dan peringatan di tahun 2021 Hari Bhakti Transmigrasi ke-71 dipusatkan di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Minggu (12/12/2021).

Berikut agenda puncak Hari Bhakti Transmigrasi di Pesisir Selatan yang dihadiri Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal & Transmigrasi RI Transmigrasi, Dr. (HC) Drs. Abdul Halim Iskandar, M.Pd di Pesisir Selatan, Sumbar, Minggu, 12.12.2021.

Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar mengatakan, Hari Bhakti Transmigrasi 2021 merupakan kerja keras dari Bung Karno (Presiden Soekarno) walau tidak memformalkan transmigrasi.

"Kita belum tentu akan melihat keberhasilan pemerataan pembangunan seluruh tanah air seperti sekarang. Karena itu layak kita menyukuri adanya program ini," kata Menteri Desa, Abdul Halim Iskandar.

Baca juga:

Program transmigrasi yang telah diformalkan sejak kepemimpinan Presiden RI pertama Soekarno terbukti mempercepat pemerataan pembangunan di seluruh daerah di Indonesia dan memperkuat nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika.

Hari Bhakti Transmigrasi diperingati setiap 12 Desember dilakukan secara seremonial setiap tahun, meskipun seharusnya dilakukan setiap hari sebagai wujud syukur kepada keluarga telah mendarmabaktikan dirinya untuk kepentingan pemerataan pembangunan, penguatan ekonomi, kesejahteraan Bangsa Indonesia melalui program transmigrasi.

"Wujud rasa syukur kepada manusia pada hakikatnya adalah bersyukur kepada Tuhan dan puncaknya upacara di Pesisir Selatan," kata Gus Halim.

Program transmigrasi tidak boleh berhenti karena efeknya bagus bagi pemerataan pembangunan dengan penguatan Bhineka Tunggal Ika. Program itu harus diikuti berbagai perubahan bersifat paradigmatis, kebijakan dan teknis seiring tuntutan zaman.

Pengelolaan penataan dan perencanaan transmigrasi saat ini tidak bisa disamakan dengan masa lalu. Harus menyesuaikan kondisi zaman, mulai perencanaan tata lokasi, akses yang dipersiapkan dan manajemen pengelolaan lahan.

"Kita berharap transmigrasi semakin bagus dan memberikan harapan baru. Tanggung jawab untuk peningkatan kawasan yang sudah ada membutuhkan dukungan semua pihak keluarga transmigrasi, pemerintah daerah, provinsi hingga pusat," kata Mendes PDTT, Abdul Halim Iskandar.

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini