HALONUSA.COM - Kepala Dinas Perhubungan Sumatera Barat, Heri Nofiardi mengatakan, perencanaan pembangunan rest area di perbatasan Padang-Solok bukan tanpa alasan.
Alasan pertama menurutnya adalah penurunan Sitinjau Lauik yang merupakan salah satu penurunan yang sangat curam di Sumatera Barat dengan tingkat kecelakaan yang cukup tinggi.
"Mobilitas kendaraan besar seperti truk di jalur tersebut sangat tinggi, karena menghubungkan beberapa daerah di Sumatera Barat dengan ibu kota provinsi, yaitu Kota Padang," katanya.
Menurutnya, kendaraan dari luar provinsi yang menuju Padang seperti dari Pulau Jawa, Lampung, Palembang, hingga Jambi juga harus melewati jalur itu karena jika memilih jalur lain akan memutar sangat jauh.
"Kondisi turunan yang sangat curam dan berkelok-kelok membuat sopir harus ekstra hati-hati. Kondisi kendaraan terutama rem harus benar-benar ‘prima’," lanjutnya.
Bahkan, menurutnya, banyak sopir dari luar provinsi yang terpaksa menyewa jasa sopir lokal khusus karena tidak mampu menaklukkan penurunan Sitinjau Lauik.“Rest area ini bisa sekaligus menjadi tempat untuk memeriksa kondisi kendaraan sebelum memasuki turunan Sitinjau Lauik,” katanya.
Dengan adanya rest area tersebut, ia berharap angka kecelakaan lalu lintas di Sitinjau Lauik akan semakin berkurang.
Editor : Redaksi
