HALONUSA.COM - Suku Minangkabu yang berada dalam lingkup Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) memang identik dengan keberadaan Rumah Gadang.
Namun, seiring majunya peradaban, membuat keberadaan Rumah Gadang tergeser dengan pembuatan gedung bertembok karena beberapa faktor.
Seperti biaya, waktu dan tenaga karena pembuatan satu Rumah Gadang saat ini bisa menghabiskan anggaran berkali-kali lipat dari pembangunan rumah lainnya.
Uniknya, salah satu nagari atau desa yang berada di wilayah Kabupaten Solok, Sumbar ini, disebut masih mempertahankan bangunan Rumah Gadang meski harus beberapa kali rombakan.
Nagari tersebut bernama Kinari, yang berada di Kecamatan Bukit Sundi, Kabupaten Solok. Nagari Kinari ini menjadi salah satu nagari yang punya Rumah Gadang terbanyak di Sumbar.
Pendataan Nagari Kinari sebagai daerah yang memiliki Rumah Gadang terbanyak dari nagari dan desa lain di Sumbar, didasarkan pada penelitian dari Dr. Zhang Jingling pada 2017 silam.
Selama beberapa bulan berada di Nagari Kinari, ia menemukan ada 146 Rumah Gadang dalam penelitiannya dan kemudian dirangkum menjadi sebuah buku yang terbit pada 2019.Dalam buku berjudul 'Warisan Kebudayaan Minangkabau: Rumah Gadang di Nagari Kinari', Zhang Jingling yang akrab disapa Melati itu meriset satu per satu jenis Rumah Gadang di Kinari.
Ada yang berjenis Gajah Maram, Serambi Aceh, Rumah Gadang Panjang, Lipek Pandan dan Balah Babuang. Selain itu, ada Rumah Gadang Beranjung (hal.73) serta Rumah Gadang Dalima dengan ukiran nama pada papan rumah (hal.97).
[caption id="attachment_47247" align="alignnone" width="561"]
Foto Buku Warisan Kebudayaan Minangkabau: Rumah Gadang di Nagari Kinari” halaman 71[/caption]
