Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Padang Panjang, Suaidi Ahadi.
"Disebabkan aktivitas Sesar Mentawai, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya," katanya dalam keterangan tertulis.
Suaidi menjelaskan, gempa tersebut terjadi di 1,86 Lintang Selatan dan 100,36 Bujur Timur.
"Gempa terjadi di 60 kilometer Barat Laut air Haji dengan kedalaman 24 kilometer," ujarnya.
Dampak gempa bumi itu, katanya, digambarkan oleh peta tingkat guncangan BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat.
https://halonusa.com/gempa-49-guncang-pessel-sabtu-dini-hari-getarannya-terasa-hingga-ke-padang-dan-bangunkan-warga/
Dimana Painan dengan skala intensitas III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
Padang dengan Skala Intensitas III-II MMI, getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
"Hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut," katanya.
Hingga pukul 02.25 WIB, dari hasil monitoring yang dilakukan BMKG, belum ada aktivitas gempa bumi susulan.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui sejumlah kanal komunikasi resmi terverifikasi.
Instagram @bmkgpadangpanjang atau @infoBMKG, laman bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id.
Masyarakat juga bisa mengakses melalui Mobile Apps untuk IOS dan Android dengan kata kunci wrs-bmkg atau infobmkg. (*)