Nama Ahok kembali ramai usai peristiwa kebakaran yang terjadi di Depo Pertamina Plumpang, Tanah Merah Rawa Badak Kecamatan Koja Jakarta Utara, Jumat 3 Maret 2023.
Peristiwa itu sedikitnya menelan 17 korban jiwa meninggal dunia dan sekitar 50 orang terluka.
Kenapa nama Ahok kembali mencuat? Karena pada tahun 2016 ia pernah meminta warga Tanah Merah untuk pindah dari lokasi kawasan penyangga atau buffer zone objek vital yakni Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara.
Pada saat itu, Ahok telah menyiapkan rusun sebagai alternatif tempat tinggal bagi warga yang tinggal di lokasi tersebut. Namun sayangnya, warga tersebut menolak dan memilih untuk tetap tinggal di wilayah tersebut.
Keputusan warga tersebut kemungkinan juga dipengaruhi oleh janji Anies Baswedan kepada mereka. Anies pernah berjanji pada warga Tanah Merah bahwa jika terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta, dia tidak akan menggusur warga yang tinggal di daerah Plumpang dan Tanah Merah.
Hal ini membuat Ahok merasa kecewa karena menurutnya Anies telah membuat janji politik yang tidak bisa dipenuhi.
"Di Tanah Merah, termsk Plumpang ini, AB dulu kontrak politik utk tdk menggusur. Pdhl kawasan buffer zone milik Pertamina ini bahaya ditinggali," tulis akun Twitter @gus_d***, Sabtu 4 Maret 2023.
"Ahok bahkan sudah ingatkan AB tapi demi suara, dia ngeyel. Sekarang kawasan plumpang kebakaran hebat. Sedih," lanjutnya.
Selain itu, cuitan warganet lainnya juga menyebutkan bahwa keputusan Ahok saat itu malah ditentang habis oleh warga sekitar.
"Dulu Ahok dimaki-maki karena berbeda, dikasi arahan lebih baik malah menghujatnya karena melakukan satu kesalahan yang tidak disengaja, sekarang malah di ungkit-ungkit lagi, sekarang minta pertanggung jawaban saja ke bapak Anies, kan beliau yang kasih izin tinggal disana, jangan dikucilkan, kasihan. hehe," tulis akun twitter @forzami093****.
Ahok sebelumnya telah menyiapkan rumah susun (rusun) sebagai alternatif tempat tinggal bagi warga Tanah Merah yang dihuni, namun warga menolak tawaran tersebut dan memilih untuk tetap tinggal di lokasi mereka saat itu.
Hal ini kemudian memicu protes dari Ahok terhadap janji politik Anies Baswedan yang pada saat itu berjanji kepada warga Tanah Merah bahwa mereka tidak akan digusur jika Anies terpilih sebagai Gubernur DKI.
Gubernur DKI saat itu, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, mengingatkan agar Anies dan timnya berhati-hati dalam menjanjikan penyelesaian masalah lahan di Tanah Merah.
Anies Baswedan Beri IMB di Kawasan Tanah Merah
Pada Oktober 2021, Anies Baswedan mengunjungi Tanah Merah, Koja, Jakarta Utara.
Kunjungan Anies ini sekaligus menggenapi janji politiknya saat kampanye Pilkada 2017.
Kala itu, Anies Baswedan menjanjikan untuk memperjuangkan hak warga Kampung Tanah Merah untuk mendapatkan sertifikat tanah yang telah mereka tempati selama puluhan tahun.
Dalam upaya untuk memenuhi janjinya, Anies memberikan surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) kepada warga Kampung Tanah Merah di atas lahan yang masih berproses hukum.
Menurut Anies, pemberian IMB ini menjadi jalan tengah bagi warga agar dapat memenuhi kebutuhan dasar, seperti listrik dan saluran air bersih.
"Ini jalan tengah yang kita ambil untuk menyelesaikan masalah bangunan yang status legalnya belum tuntas. Tapi faktanya warga sudah puluhan tahun di sini. Mereka butuh pelayanan listrik dan air dengan benar. Itu harus ada IMB," ujar Anies dalam keterangan tertulisnya, Sabtu 16 Oktober 2021.
Anies menambahkan IMB untuk warga Kampung Tanah Merah ini diberikan bukan kepada masing-masing kepala keluarga melainkan buat wilayah Kampung Tanah Merah.
Menurutnya IMB kawasan ini merupakan yang pertama di Indonesia.
IMB juga menyerahkan secara simbolis surat IMB bagi satu kawasan tersebut kepada belasan perwakilan warga Kampung Tanah Merah.
"Ini pesan bagi kita semua, di kota ini hidup lebih baik. Pemerintah memiliki tanggung jawab, seninya bisa mencari jalan keluar ketika kebutuhan dan peraturan tidak ketemu. Di situ lah letak tugas pemerintahan untuk mencari jalan tengah dan mengolaborasikannya dengan masyarakat dan private sector," ujar Anies dikutip dari Kompas.tv.
Untuk memastikan kelayakan warga Tanah Merah, Pemprov DKI Jakarta tak hanya menyerahkan IMB, tetapi juga membangun infrastruktur pendukung seperti pembangunan jalan lingkungan sepanjang 3,1 kilometer, sistem drainase, dan septic tank komunal.
Selain itu, PAM Jaya juga memasang jaringan pipa air bersih untuk 1.100 pelanggan, dan program Community Action Plan (CAP) dan Collaborative Implementation Program (CIP) membangun taman vertikal.
Selain itu, Pemprov DKI juga mendirikan Kampung Asuh Yayasan Himmata, Masjid Al Asyaroh di RW 10 Kelurahan Rawa Badak Selatan, Koja, dan membangun Jembatan Kali Betik yang menghubungkan Kampung Tanah Merah dan Kelurahan Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Anies Baswedan juga memberikan pesan kepada warga Tanah Merah agar selalu menjaga lingkungan tetap bersih, rapi, dan sehat, serta menjaga kebersamaan, interaksi, dan gotong royong sesama warga.
"Kita semua harus memastikan lingkungan bersih, rapi, sehat. Kampungnya hidup, kumuhnya hilang. Jangan sampai kampungnya yang hilang, tapi kumuhnya yang dihilangkan," ujar Anies. (*)