Ketersediaan Pertalite Diprediksi hanya Ada hingga September, Andre Rosiade Minta Pemerintah Segera Tambah Kuota

Ketersediaan Pertalite Diprediksi hanya Ada hingga September, Andre Rosiade Minta Pemerintah Segera Tambah Kuota
Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar dan anggota DPR RI, Andre Rosiade. (Foto: Dok. Istimewa)
HALONUSA.COM - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Andre Rosiade meminta pemerintah segera menambah kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite.

Andre Rosiade mengingatkan pemerintah terkait kuota bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite yang semakin menipis.

Andre memprediksi, kuota yang sudah ditetapkan pemerintah pada tahun ini yakni sebesar 23,05 juta Kiloliter hanya bertahan sampai September 2022.

Oleh sebab itu, diperlukan upaya pengendalian dan penambahan kuota guna mengatasi hal tersebut.

"Konsumsi BBM jenis Pertalite tahun ini diproyeksikan akan mencapai 28 juta kiloliter. Sementara kuota yang sudah ditetapkan pemerintah pada tahun ini hanya 23,05 juta kiloliter dan diprediksi hanya bertahan sampai September 2022," kata Andre, Rabu (27/7/2022).

Anggota Fraksi Gerindra DPR RI ini mengatakan, dampak dari menipisnya kuota Pertalite ini sudah mulai terasa. Masyarakat di berbagai daerah mengeluh kesulitan mendapatkan BBM jenis Pertalite di SPBU.

Kondisi itu seperti terpantau di Sumatera Barat (Sumbar), Kota Pare-pare, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kota Banda Aceh, Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), hingga Cianjur, Jawa Barat (Jabar).

"Banyak masyarakat melapor kepada kami, mereka mengeluh kesulitan mendapatkan BBM jenis Pertalite di SPBU. Terutama dari Sumbar, daerah pemilihan (Dapil) kami. Antrean sudah mulai panjang dan harus segera diatasi," kata Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar ini.

Andre Rosiade mengatakan perlu upaya pengendalian dan penambahan kuota guna mengatasi hal tersebut.

Dirinya mendorong pemerintah segera duduk bersama pihak terkait seperti Kementerian ESDM, Kementerian Keuangan, Pertamina dan BPH Migas untuk membicarakan penambahan kuota BBM jenis Pertalite.

"Jika kuota tidak ditambah pada tahun ini, kuota Pertalite hanya cukup hingga September mendatang. Pemerintah harus bergerak cepat. Semua pihak terkait harus duduk bersama mencari solusi permasalahan ini. Jangan sampai masyarakat kesulitan mendapatkan BBM subsidi," imbuh Ketua Harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) ini.

Pantauan Halonusa.com di sejumlah SPBU Kota Padang, kelangkaan Pertalite sudah mulai terasa sejak Senin (24/7/2022) lalu.

Banyak SPBU yang memasang Pertalite habis dan meminta kepada pengendara motor dan mobil untuk beralih ke BBM non bersubsidi seperti Pertamax.

Tidak hanya Pertalite, Biosolar juga sudah mulai dirasakan kembali langka.

Bahkan karena kelangkaan tersebut, banyak truk atau kendaraan berukuran besar berpindah dari satu SPBU ke SPBU lain yang masih memiliki ketersediaan Biosolar.

Akibatnya, kemacetan di jalan pun tak terelakkan lantaran kendaraan dengan ukuran besar memakan badan jalan hingga menutupi usaha masyarakat yang berada di sekitar SPBU. (*)

Berita Lainnya

Index