Kisah Bripka Reszil, Bintara Pertama di Sumbar Kejar Gelar Doktor hingga Tidur dengan Buku

Kisah Bripka Reszil, Bintara Pertama di Sumbar Kejar Gelar Doktor hingga Tidur dengan Buku
Bripka Reszil Mustesiswara. (Foto: Dok. Istimewa)|Bripka Reszil Mustesiswara. (Foto: Dok. Istimewa)|Bripka Reszil Mustesiswara. (Foto: Dok. Istimewa)
HALONUSA.COM - Bripka Reszil Mustesiswara, namanya mungkin tak begitu populer di sebagian kalangan masyarakat.

Namun siapa sangka, anggota kepolisian dari Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat (Sumbar) tersebut tengah memburu gelar Doktor atau Strata-3 hingga sempat tidur dengan buku.

Bisa dibilang, dia merupakan Bintara pertama di Sumbar yang tengah mengejar gelar yang lebih diperuntukkan untuk perwira kepolisian atau ASN golongan II ke atas.

Bripka Reszil mahasiswa Program Doktor Kajian Lingkungan dan Pembangunan di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang (FE UNP).

Demi mengejar gelarnya tersebut, tak jarang ayah dari Muhammad Feroz Relota dan Xena Halona Relota tersebut harus menyisihkan uang Rp500 ribu dari gajinya untuk kuliah.

[caption id="attachment_25076" align="alignnone" width="533"]Bripka Reszil Mustesiswara. (Foto: Dok. Istimewa) Bripka Reszil Mustesiswara. (Foto: Dok. Istimewa)[/caption]

Betapa tidak, untuk kuliah di tingkat S3, dibutuhkan biaya hingga Rp12 juta per semester. Sementara, Bripka Reszil hanya seorang polisi berpangkat bintara.

"Saya sempat berfikir panjang untuk melanjutkan studi menjadi Doktor, karena ini memakan biaya yang banyak, sementara saya juga ada tanggungan biaya keluarga dan dua anak yang masih sekolah," katanya.

Jauh sebelum mengejar gelar Doktor dan Magister, Reszil menyelesaikan S1 Manajemen di STIE KBP Padang dan S2 di kampus yang sama.

"Pada saat itu saya hanya ingin kuliah di semester satu saja untuk tahu siapa yang mengajar, belajar dan apa yang dipelajari," ungkapnya.

Tidur dengan Buku

'Kegilaan' Bripka Reszil dengan dunia pendidikan tak main-main.

Di tengah usahanya mendapatkan gelar Doktor, dia selalu menyempatkan membaca buku dan jurnal internasional untuk sejumlah risetnya.

Padahal, dirinya tentu mempunyai kesibukan yang tak sedikit pula sebagai seorang anggota Polri dan bertugas di Polda Sumbar.

Menurutnya, ilmu merupakan hal yang sangat penting bagi siapapun.

"Percuma saja punya semuanya tapi tak berilmu, tidak ada gunanya juga," katanya.

Saking gigihnya, suami dari Meta Nora Putri ini tidak jarang ketika di rumah, dia tidur dengan buku masih di tangan.

Gagal di Akpol

Pada tahun 2003, usai menyelesaikan pendidikan di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), Reszil sempat mencoba peruntungan untuk mengikuti seleksi di Akademi Kepolisian (Akpol), namun gagal.

Tak patah semangat, pada tahun 2004 silam, dirinya kembali mencoba masuk Akpol, namun, takdir berkata lain. Dia hanya bisa menjadi Bintara Polri.

Meski hanya menjadi seorang Bintara, prestasi yang ia torehkan selama menempuh Pendidikan Pembentukan Bintara (Diktukba) Polri di Sekolah Kepolisian Negara (SPN) Padang Besi pun tak main-main.

Dia berhasil masuk ke dalam siswa dengan peringkat 10 besar di posisi tujuh dari 534 siswa saat itu.

"Setelah dua tahun menjadi polisi, tahun 2007 saya ikut kembali seleksi Akpol, namun tetap tak ada rezeki menjadi seorang perwira Polri sumber Akpol," ucapnya.

[caption id="attachment_25075" align="alignnone" width="853"]Bripka Reszil Mustesiswara. (Foto: Dok. Istimewa) Bripka Reszil Mustesiswara. (Foto: Dok. Istimewa)[/caption]

Meski demikian, dirinya mengaku tak patah semangat ataupun berkecil hati.

Terbukti, hingga saat ini, dia masih aktif berstatus anggota Polri dan sudah ditugaskan ke berbagai satuan kerja (Satker) kepolisian.

Karirnya di kepolisian dimulai di Direktorat Samapta Bhayangkara (Dit Sabhara) Polda Sumbar, Satuan Samapta Polresta Padang, Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Padang.

Kemudian ditugaskan di Satuan Polisi dan Perairan (Satpol Air) Polresta Padang, hingga menjadi Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabin Kamtibmas) Satuan Binmas Polresta Padang sebelum ditarik lagi ke Polda Sumbar.

Diapresiasi Kapolda

Langkah dan semangat Reszil yang begitu gigih pun sampai ke telinga Kapolda Sumbar, Irjen Teddy Minahasa melalui Kabid Humas, Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto.

Dirinya mengaku bangga dan sangat mengapresiasi usaha Bripka Reszil yang mau untuk terus belajar.

Menurut Satake Bayu, apa yang dilakukan oleh Bripka Reszil ini bisa menjadi motivasi bagi personel yang lain, terutama yang dinas di Polda Sumbar.

"Kami apresiasi penuh kepada personil yang tekun belajar dalam rangka peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) secara pribadi. Kami juga ingin dia bisa menjadi contoh untuk personel kita yang lain bahwa menuntut ilmu itu penting dan tidak ada batasnya," tuturnya. (*)

Berita Lainnya

Index