Kisah Pengungsi Perang Vietnam Melarikan Diri ke Singapura Menggunakan Pesawat C-130 Curian

×

Kisah Pengungsi Perang Vietnam Melarikan Diri ke Singapura Menggunakan Pesawat C-130 Curian

Bagikan berita
Portrait Pham yang diabadikan istrinya, saat itu ia menjadi pilot Angkatan Udara termuda di Vietnam Selatan | (Courtesy of family Pham) | Halonusa|Kondisi pesawat C-130 saat ini, di Smithsonian Air and Space Museum, Washington.
Portrait Pham yang diabadikan istrinya, saat itu ia menjadi pilot Angkatan Udara termuda di Vietnam Selatan | (Courtesy of family Pham) | Halonusa|Kondisi pesawat C-130 saat ini, di Smithsonian Air and Space Museum, Washington.

Pham melakukan pendaratan pertamanya untuk menurunkan beras yang seharusnya dikirim.

Pada saat itu Pham benar-benar meminta maaf kepada pasukan angkatan udara.

Ia berkata, "Maaf, pesawat ini tidak akan kembali ke Saigon lagi. Anda boleh tinggal atau pergi,"

Lantas satu petugas turun, tetapi dua lainnya tetap berada di pesawat.

Mendarat dengan selamat

Karena statis di radio, Pham harus melewati radar pengawas dengan menghubungi otoritas penerbangan sipil Singapura.

Menara kontrol menyala, sambungan panggilan dilakukan Pham pun dicegat tentara Angkatan Udara Singapura, saat itu Pham terkejut.

Pham memberi tahu pengontrol dari saluran bahwa pesawatnya kehabisan bahan bakar dan keluar jalur.

"Kami tiba di Singapura sekitar jam 7 malam. Saat itu gelap dan hujan ketika saya menelepon Kontrol Pendekatan untuk mendapatkan instruksi," ujar Pham.

"Saya tidak dapat memahami jawaban mereka, jadi saya hanya mengganti ke Frekuensi Menara, dan memanggil, 'Menara Singapura, Herky 460. Minta instruksi pendaratan.' Mereka menjawab, 'Herky 460, diizinkan untuk mendaratkan Landasan Pacu 02.' Mereka memberi saya angin dan pengaturan altimeter, tetapi tidak bertanya, 'Siapa kamu?' atau 'Apa yang kamu lakukan di sini?' Jadi kami masuk dan mendarat di 02," ujar Pham.

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini