Korban Gempa Pasaman, Jemput Anak Saat Gempa Hingga Dagangan Dibiarkan Diambil Warga

Sekolah-Terdampak-Gempa-Pasaman-Barat

HALONUSA.COM – Gempa berkekuatan Magnitudo 6,1 yang meluluh lantakkan sebagian rumah warga di Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat masih melekat jelas di benak Putra (42).

Lelaki yang bekerja sehari-hari sebagai pedagang itu masih mengingat jelas kejadian yang terjadi pada Jumat (25/02/2022) lalu.

“Kejadian itu sekitar pukul 08.30 WIB dan saya masih mengingat jelas apa yang terjadi dan apa yang saya alami,” katanya saaat diwawancarai Halonusa.com.

Bacaan Lainnya

Ia menceritakan, saat kejadian tersebut, ia sedang menjaga warung miliknya yang terletak di area pasar di daerah Kajai.

“Saat terjadi gempa itu, saya langsung berlari ke sekolah anak saya yang terletak kurang lebih 200 meter dari rumah,” tuturnya.

Setelah menjemput anak bungsunya, ia langsung memberikan anaknya kepada istrinya dan langsung menuju sekolah anak keduanya.

“Anak kedua saya sekolah di Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan saya langsung menjemputnya untuk dibawa pulang,” katanya.

Setelah menjemput anak keduanya, ia kembali berpacu untuk menjemput anak sulunya yang sedang sekolah di Sekolah Menengah Atas (SMA).

“Setelah menjemput anak pertama saya dari sekolahnya, saya sudah melihat dinding rumah roboh dan mobil sudah tertimpa reruntuhan bangunan,” katanya.

Ia hanya termangu menatapi rumah yang ia bangun ambruk karena gempa yang mengguncang daerah tempat tinggalnya.

Waktu berlalu, Putra sudah mulai khawatir melihat warga yang masih belum mendapatkan makanan karena gempa menimbulkan kerusakan di sebagian rumah.

“Melihat warga yang masih belum mendapatkan makanan, saya membiarkan warga mengambil isi warung saya,” lanjutnya.

Ia tidak menyesali dagangannya yang telah diambil oleh warga yang saat itu kelaparan karena belum adanya bantuan.

“Kalau dihitung kerugian karena gempa saja mungkin sudah ratusan juta rupiah,” tutupnya.

Pos terkait