Langkah Pemko Padang Angkat Pelaku Tawuran jadi Duta Anti Tawuran, Ini Dampak Baik dan Buruknya

×

Langkah Pemko Padang Angkat Pelaku Tawuran jadi Duta Anti Tawuran, Ini Dampak Baik dan Buruknya

Bagikan berita
Ilustrasi penganiayaan bersama-sama. (Foto: Dok. Halonusa/Ilham Medio Agusta/Halonusa)
Ilustrasi penganiayaan bersama-sama. (Foto: Dok. Halonusa/Ilham Medio Agusta/Halonusa)

Sementara itu, Kapolresta Padang, Kombes Ferry Harahap mengatakan, pihaknya menerapkan dua pola terhadap pelajar atau remaja yang melakukan aksi tawuran.

Pertama, menimbulkan efek jera dengan memproses hukum, terutama bagi mereka yang menggunakan senjata tajam (sajam).

Kemudian pembinaan, dengan melibatkan ulama, memberikan masukan dan yang tidak terkait aksi tawuran akan dijadikan sebagai Duta.

"Sehingga mereka bisa menyampaikan ke rekannya bahwa tawuran itu tidak benar, ada ancaman, sehingga ada sanksi hukum yang mereka dapatkan, tapi proses pembinaan tetap mereka dapatkan," katanya.

Saat ini, kata Ferry, pelaku belum ditahan dan masih menjalani serangkaian pemeriksaan.

"Kami terus menelusuri pelaku aksi tawuran, saat ini ada enam pelaku yang kami tangkap, mereka belum ditahan di sel penjara," ujarnya.

Lantas bagaimana dampak sosial yang ditimbulkan dengan kebijakan Duta Anti Tawuran tersebut?

Sosiolog dari Universitas Negeri Padang (UNP), Erian Joni mengatakan, jika program ini berhasil tidak masalah karena ada dua fungsi positif.

"Sebagai duta ia bisa menjadi agen perubahan perilaku untuk teman-teman atau komunitasnya, karena track recordnya yang pernah negatif bisa dibina menjadi model perubahan perilaku," kata Erian dihubungi Halonusa.com.

Di sisi lain, kata Erian, jika Duta Anti Tawuran memang berhasil membentuk pelaku tawuran, maka mereka sekaligus dapat merubah label pelaku tawuran yang melekat pada sang Duta tersebut.

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini