Berkaca kepada pengalaman, kata Teddy, peningkatan jumlah arus mudik biasanya terjadi pada H-2 hingga H-3 lebaran.
"Sesuatu yang sudah lama tak terjadi itu biasanya jika terjadi lagi akan terjadi kenaikan, semestinya begitu," katanya.
Teddy juga tidak menampik bahwa pihaknya juga akan melakukan rekayasa lalu lintas di jalur arteri atau utama.
Baca juga: Polri Sebut ada 1.125 Teroris NII di Sumbar, Tersebar di 2 Kabupaten Ini"Ada rekayasa lalin, situasional, kami lakukan secara bertindak. Kemudian, penerapan protokol kesehatan (prokes) tetap harga mati walau saat ini kita diberikan kelonggaran untuk mudik, antisipasi terhadap penyebaran virus Covid-19 tetap kami lakukan," tuturnya. (*)
Editor : Redaksi
