Di sisi yang sama juga terlihat masyarakat yang menggunakan bambu runcing dan menghadapi tentara Belanda yang menggunakan senapan.
Di sisi lainnya, ada ukiran perjuangan lainnya yang menunjukkan bahwa lokasi itu pernah menjadi pusat pertempuran antara Belanda dan Tentara Republik.
Tugu itu dibangun untuk mengingat para pahlawan yang gugur saat mempertahankan Negara Kesatuan republik Indonesia (NKRI) saat masa revolusi.
Pada masa revolusi yang terhitung sejak tahun 1946 hingga 1949, sering kali terjadi peperangan di daerah yang sering disebut Simpang Haru itu.
Pasalnya, daerah tersebut merupakan markas Tentara yang sering diperebutkan oleh Belanda dan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Hal yang sangat mengejutkan saat peperangan tersebut adalah turunnya para Harimau Kuranji yang membantu TNI untuk mempertahankan NKRI.Karena pertempuran tidak bisa dihentikan di masa itu, pada tahun 1949 dibuatlah sebuah tugu di daerah Lubuk Begalung yang saat ini dikenal dengan Tugu Renviel yang bertujuan untuk membatasi daerah aman republik dan daerah aman Belanda.
Jam Gadang Bukittinggi
[caption id="attachment_3442" align="alignnone" width="638"] Suasana malam di lokasi wisata Jam Gadang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar). (Foto: Kariadil Harefa/Halonusa)[/caption]
Jam Gadang terletak di Jalan Raya Bukittinggi - Payakumbuh, Benteng Pasar Atas, Kecamatan Guguk Panjang, Kota Bukittinggi yang dibangun sejak tahun 1926.
Jam Gadang merupakan ikon wisata Kota Bukittinggi, Sumbar, yang selalu ramai dikunjungi wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.
Editor : Redaksi