Legenda Terbentuknya Danau Kembar, Niniak Gadang Bahan Vs Naga

Legenda Terbentuknya Danau Kembar, Niniak Gadang Bahan Vs Naga
Danau Kembar yang terletak di Kabupaten Solok (Foto: Google Search)
HALONUSA.COM - Danau Kembar yang merupakan salah satu pesona keindahan wisata yang ditawaran Pemerintah Kabupaten Solok, Sumatera Barat menyimpan legenda yang masih hidup sampai saat ini.

Legenda tersebut turun temurun diceritakan oleh masyarakat tentang terbentuknya Danau Kembar.

Danau Kembar terdiri dari Danau di atas dan Danau di bawah yang terletak terbalik. Danau di atas posisinya berada di bawah dan sebalinya dengan Danau dibawah.

Legenda tentang terbentuknya Danau Kembar menceritakan tentang seorang niniak yang bernama Niniak Gadang Bahan yang bertarung dengan sekor naga.

Kisahnya dulu hiduplah seorang nenek tua bernama Niniak Gadang Bahan, sehari-hari ia bekerja sebagai pembuat papan atau tonggak. Tubuh Niniak sangat besar dan ketika bekerja ia membawa kapak sebesar tempat menempis beras.

Pada suatu ketika, saat Niniak ini pergi mencari kayu di hutan. Ia bertemu dengan seekor makhluk yang begitu besar saking besarnya ia bahkan tidak bisa melewati hutan. Niniak pun berusaha untuk membangunkan makhluk besar ini.

Ternyata pas dibangunkannya, makhluk tersebut adalah seekor naga yang begitu besar. Naga pun merasa terusik dengan Niniak, kemudian ia melawan Niniak. Kemudian, Niniak berkata " Lawan tidak di cari, kalau bertemu pantang mengelak”.

Langsunglah keduanya pun berkelahi. Niniak yang memiliki kapak besar tak ada rasa takut melawan naga yang sangat besar itu. Naga pun tidak bisa mengelak sabetan dari kapak yang dilemparkan oleh Niniak.

Darah sang naga pun bercucuran bahkan kepalanya hampir saja putus. Naga pun menyerah kemudian Niniak langsung melemparkan tubuh naga tak berdaya tersebut.

Selang beberapa lama, Niniak kaget ternyata naga tersebut tidak mati, ia malah menidurkan tubuhnya menyerupai angka delapan. Darah si naga mengalir begitu deras sehingga memerahkan kawasan tersebut.

Sehingga masyarakat pun memadati kawasan ini. Tak lama, badan naga tertimbun oleh bebatuan dan membuat genangan air yang semakin lama membesar seperti danau. Jadilah danau itu dinamakan Danau di Atas dan Danau di Bawah.

Tak jauh dari daerah danau ini, ada sebuah kawasan dinamakan Air Merah karena air di daerah tersebut berwarna merah. Dan, masyarakat percaya jika itu merupakan darah si naga yang terus mengalir karena dirinya tidak mati.

Cerita tidak sampai di situ, ketika naga menyerahkan diri. Ia melakukan perjanjian dengan Niniak, jika dalam setahun sekali ia meminta tumbal tapi bukan dari keluarga Niniak.

Oleh karena itu, jika setahun sekali ada yang tenggelam di danau. Itu merupakan bentuk tumbal yang diminta si naga, dan masyarakat pun mempercayainya.

Berita Lainnya

Index