Legenda Terbentuknya Danau Kembar, Niniak Gadang Bahan Vs Naga

×

Legenda Terbentuknya Danau Kembar, Niniak Gadang Bahan Vs Naga

Bagikan berita
Danau Kembar yang terletak di Kabupaten Solok (Foto: Google Search)
Danau Kembar yang terletak di Kabupaten Solok (Foto: Google Search)

HALONUSA.COM - Danau Kembar yang merupakan salah satu pesona keindahan wisata yang ditawaran Pemerintah Kabupaten Solok, Sumatera Barat menyimpan legenda yang masih hidup sampai saat ini.

Legenda tersebut turun temurun diceritakan oleh masyarakat tentang terbentuknya Danau Kembar.

Danau Kembar terdiri dari Danau di atas dan Danau di bawah yang terletak terbalik. Danau di atas posisinya berada di bawah dan sebalinya dengan Danau dibawah.

Legenda tentang terbentuknya Danau Kembar menceritakan tentang seorang niniak yang bernama Niniak Gadang Bahan yang bertarung dengan sekor naga.

Baca juga:

Kisahnya dulu hiduplah seorang nenek tua bernama Niniak Gadang Bahan, sehari-hari ia bekerja sebagai pembuat papan atau tonggak. Tubuh Niniak sangat besar dan ketika bekerja ia membawa kapak sebesar tempat menempis beras.

Pada suatu ketika, saat Niniak ini pergi mencari kayu di hutan. Ia bertemu dengan seekor makhluk yang begitu besar saking besarnya ia bahkan tidak bisa melewati hutan. Niniak pun berusaha untuk membangunkan makhluk besar ini.

Ternyata pas dibangunkannya, makhluk tersebut adalah seekor naga yang begitu besar. Naga pun merasa terusik dengan Niniak, kemudian ia melawan Niniak. Kemudian, Niniak berkata " Lawan tidak di cari, kalau bertemu pantang mengelak”.

Langsunglah keduanya pun berkelahi. Niniak yang memiliki kapak besar tak ada rasa takut melawan naga yang sangat besar itu. Naga pun tidak bisa mengelak sabetan dari kapak yang dilemparkan oleh Niniak.

Darah sang naga pun bercucuran bahkan kepalanya hampir saja putus. Naga pun menyerah kemudian Niniak langsung melemparkan tubuh naga tak berdaya tersebut.

Selang beberapa lama, Niniak kaget ternyata naga tersebut tidak mati, ia malah menidurkan tubuhnya menyerupai angka delapan. Darah si naga mengalir begitu deras sehingga memerahkan kawasan tersebut.

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini