Modus Penipuan Baru, Nama Gubernur Sumbar Mahyeldi Dicatut

Modus Penipuan Baru, Nama Gubernur Sumbar Mahyeldi Dicatut
Ilustrasi, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansyarullah
HALONUSA.COM - Nama Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansyarullah dicatut dalam tindak penipuan yang dilakukan oleh seseorang yang bernama Rajali.

Hal tersebut diketahui setelah modus penipuan tersebut tersebar di media sosial Whats App sejak beberapa waktu lalu.

"Saya tidak pernah mengutus orang untuk melakukan peninjauan sekaligus pemberian bantuan pembangunan masjid, apalagi yang namanya H. Rajali S.Sos, M.Sp saya tidak kenal, itu penipuan," Kata Mahyeldi dalam keterangan resmi yang diterima Halonusa.com.

Ia menjelaskan bahwa penipuan yang dilakukan oleh atas nama Rajali tersebut diketahui setelah dirinya menerima bukti tangkapan layar yang berisi chatt percakapan dari beberapa sahabatnya.

Pesan tersebut berisikan pelaku penipuan atas nama H. Rajali, S.Sos, M.Sp mengaku sebagai pelaksana bantuan sosial Provinsi Sumatera Barat yang diutus oleh H. Mahyeldi Ansharullah S.P, berencana akan melakukan peninjauan pada hari kamis 26 Januari 2023 sebelum memberikan bantuan untuk pembangunan masjid.

"Saya lihat percakapannya, dia menyampaikan bahwa akan berkunjung kamis depan ke masjid yang dijanjikan akan diberi bantuan, saya sampaikan ini bukan saya yang utus dan minta Kepala Biro Adpim, Maifrizon untuk segera membuat konfirmasi diberbagai media, sebelum ada korban," katanya.

Meskipun begitu, pihaknya belum mengambil sikap untuk melaporkan hal tersebut kepada pihak kepolisian dengan alasan belum ada pihak yang dirugikan secara materi, karena dari isi pesan chatt yang diterima semua masih dalam tahap ajakan bertemu.

"Jika nantinya kita menerima laporan ada kerugian materi, maka opsi untuk melaporkan kepada kepolisian akan kita pertimbangkan," lanjutnya.

Menurutnya, bantuan untuk pembangunan mesjid bisa saja diberikan. Akan tetapi ada mekanisme yang harus dilalui dan pastinya bukan dirinyalah yang mengurus secara lansung.

"Andaipun memang ada bantuan, tidak mungkin saya akan menugaskan orang diluar struktur pemerintahan, karena itu resmi," tutupnya. (*)

Berita Lainnya

Index