HALONUSA.COM - Suasana tahun 2022 diprediksi bakal sangat menyeramkan, selain itu akan mengguncang bumi dan berdampak kepada manusia di seluruh dunia, seperti yang diutarakan Abhigya Anand, seorang anak Indigo asal India.
Abhigya Anand meramalkan bila Maret 2022 titik puncak masalah serius bagi bumi manusia, dimana akan terjadi krisis geopolitik dan akan mengubah tatanan hidup orang banyak dan keberlangsungan itu hingga April 2022 lalu kembali pulih secara perlahan di pertengahan tahun yang sedang akan kita lewati.
Anak Indigo bernama Abhigya Anand dari India ini pun memprediksi bahwa 10 Desember hingga Mei 2022 memicu masalah baru bagi sejumlah negara di dunia, terutama masalah kesehatan, seperti vaksinasi covid-19.
Dan memang sebelumnya Abhigya Anand sempat meramalkan kedatangan gelombang bencana kematian melanda negara di dunia, ramalan itu ia utarakan sebelum wabah virus Covid-19 menyebar ke seluruh dunia.
Kejadian buruk di pertengahan Desember 202 hingga Mei 2022, terutama masalah kesehatan yakni vaksinasi, banyak yang akan melaporkan kematian orang-orang akibat vaksinasi terhadap gelombang Covid-19 dan angka itu lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak sedang divaksinasi dan ini akan menjadi masalah besar yang akan dihadapi sejumlah negara di dunia, walau itu akan berakhir.
Baca juga: Pabrik Perakitan Vespa Tuntas di 2022, Piaggio Indonesia: 10 Ribu Unit per Tahun
Namun tidak tertutup kemungkinan bencana lain akan terjadi melanda bumi pada 2022 mendatang. Seperti dikabarkan para Peneliti Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) beberapa bulan lalu, yang mana di 2022, bumi akan mengalami puncak siklus badai Matahari.Aktivitas Matahari diprediksi kemungkinan akan semakin meningkat dan memiliki dampak buruk yang luar biasa untuk bumi manusia. Nyaris fase itu berdampak pada peningkatan frekuensi kemunculan flare dan lontaran.
Kembali pada Abhigya Anand, menurutnya pemicu peristiwa terjadi di dunia secara astrologi, sejumlah planet di antariksa akan terlihat dari bumi. Planet-planet di luar angkasa sedang terjebak di antara dua titik yang tidak terlihat atau disebut Rahu dan Ketu (simpul Utara dan Selatan bulan) berdasarkan meditasi Yoga Kalasarpa.
Editor : Redaksi
