Pahlawan Vaksinasi Anak di Mentawai Itu Bernama AKBP Mu'at

Pahlawan Vaksinasi Anak di Mentawai Itu Bernama AKBP Mu'at
Kapolres Kepulauan Mentawai, AKBP Mu'at. (Foto: Dok.Istimewa)
HALONUSA.COM - "Tak usah takut nak, sini sama bapak", begitulah yang terlontar dari mulut seorang AKBP Mu'at, Kapolres Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar) kepada sejumlah anak umur 6 hingga 11 tahun yang cemas divaksin.

AKBP Mu'at memang bertugas di wilayah salah satu daerah kepulauan di garis batas pantai Indonesia, namun semangat dan sikap arif serta bijaksananya tak pernah luntur.

Sikapnya tersebut tentunya sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan program vaksinasi anak yang bekerjasama dengan pemerintah, unsur tenaga kesehatan (nakes) hingga prajurit TNI.

Pada gelaran vaksinasi anak umur 6 hingga 11 tahun sejak Januari 2022 saja, pria berdarah Jawa ini memang dikenal gencar dan aktif untuk turun langsung melihat perkembangan vaksinasi anak di Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Tak hanya sekedar memantau pelaksanaan vaksinasi bagi anak usia 6 hingga 11 tahun, Kapolres Kepulauan Mentawai, AKBP Mu’at bertindak langsung.

Maksud dari tindakan langsung adalah dengan menenangkan sejumlah pelajar yang takut menerima vaksin.

Contoh nyata, tanpa ragu, pria yang terkenal dingin dan tenang ini tak segan untuk memangku dan memeluk pelajar yang hendak menerima vaksin.

Seperti yang ia lakukan saat meninjau vaksinasi Covid-19 di SD Negeri 16 Tua Pejat, Pulau Sipora, Kabupaten Kepulauan Mentawai beberapa waktu lalu.

"Kita berikan sentuhan khusus, tidak perlu berlebihan tapi sangat berkesan dan bisa menenangkan anak-anak ini," katanya.

[caption id="attachment_25143" align="alignnone" width="533"]Kapolres Kepulauan Mentawai, AKBP Mu'at. (Foto: Dok. Humas) Kapolres Kepulauan Mentawai, AKBP Mu'at. (Foto: Dok. Humas)[/caption]

Mu’at mengatakan, pelaksanaan vaksinasi untuk anak usia belia untuk mendukung dunia pendidikan.

"Secara bertahap, kami memberikan vaksin bagi pelajar Sekolah Dasar (SD)," katanya.

Tujuan dari tindakan yang diambil Mu'at hanya satu, agar pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen bagi pelajar SD, MI atau sederajat bisa dilaksanakan di wilayah tersebut dan vaksinasi bisa berjalan lancar.

Di tengah gempuran penyebaran penularan virus Covid-19, vaksinasi merupakan salah satu tameng pelindung diri agar terhindar dari penyakit tersebut dan menjadi salah satu korban.

Vaksinasi anak umur 6 hingga 11 tahun memang merupakan program utama pemerintah, khususnya di Sumbar setelah vaksinasi untuk orang dewasa dinilai berjalan sukses dan sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Terhitung sejak awal 2022, seluruh wilayah di Sumbar sejatinya memang gencar melaksanakan kegiatan tersebut.

Paket Komplit

Capaian vaksinasi di Kabupaten Kepulauan Mentawai terbilang cukup tinggi.

Data dari Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Ditjen P3) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) yang dirilis beberapa waktu lalu, capaian vaksinasi di Mentawai mencapai 73,94 persen dan vaksinasi lansia dosis-1 sebesar 69,94 persen.

Sehingga dengan demikian, Kepulauan Mentawai berhak untuk melanjutkan tahapan vaksinasi terhadap anak yang hingga saat ini masih berjalan dan dilombakan dalam kegiatan Sumbar Sadar Vaksin (Sumdarsin) Anak Polda Sumbar.

"Kami juga jadi yang pertama di Sumbar melaksanakan vaksinasi lanjutan (booster) dan anak-anak bersama Kota Sawahlunto (data Kemenkes awal Jan 2022), dengan instrumen cakupan total di atas 70 persen dan lansia di atas 60 persen," ungkap Mu'at.

Tak tanggung-tanggung, saat ini, Polres Kepulauan Mentawai tengah melaksanakan vaksinasi tahap kedua untuk anak usia dini dan pelaksanaan vaksin booster untuk orang dewasa yang dimulai di SDN 13 Tua Pejat, Desa Tua Pejat, Kecamatan Sipora Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai sejak Rabu (9/2/2022).

[caption id="attachment_10070" align="alignnone" width="1599"]Kapolres Kepulauan Mentawai, AKBP Mu'at memantau pelaksanaan vaksin di Pulau Sipora. (Foto: Dok. Polres Kepulauan Mentawai) Kapolres Kepulauan Mentawai, AKBP Mu'at memantau pelaksanaan vaksin di Pulau Sipora. (Foto: Dok. Polres Kepulauan Mentawai)[/caption]

Sebagai ketua dari vaksinasi untuk Kabupaten Kepulauan Mentawai, Mu'at bahkan sesumbar mengeklaim bahwa Polres yang ia pimpin merupakan daerah pertama dengan vaksinasi anak tahap kedua.

"Polres lain mungkin baru memulai vaksin pertama untuk anak usia 6 hingga 11 tahun, kami sudah melaksanakan vaksinasi tahap kedua," katanya.

Apa resep yang dipakai oleh AKBP Mu'at, jajaran dan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) yang membuat vaksinasi di Kabupaten Kepulauan Mentawai bisa berjalan dengan lancar, selancar ombak di daerah lautan tersebut?

"Kunci keberhasilan vaksinasi di Kepulauan Mentawai ini, yaitu sosialisasi, edukasi dan sikap yang humanis kepada seluruh lapisan masyarakat," ucapnya.

Selain itu, katanya, harmonisasi harus selalu dilakukan dengan seluruh pihak terkait, dimulai dari TNI, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, Forkopimda hingga media massa.

Selain itu, katanya, peran guru dan orang tua dalam mengedukasi sang anak agar mau divaksin juga tak bisa dilupakan begitu saja.

"Orang tua dan guru ini merupakan perpanjangan tangan kami dan meringankan tugas mulia yang kami emban ini selaku anggota Polri," katanya.

Bukan Sebatas Angka

Meski demikian, pelaksanaan vaksinasi di Kabupaten Kepulauan yang terasa begitu lancar dan cepat bukan hanya soal angka-angka di atas kertas.

Tetap ada kualitas yang harus dijaga dalam pelaksanaan vaksinasi dari segala tingkatan usia, terutama sekali protokol kesehatan (prokes).

[caption id="attachment_25140" align="alignnone" width="533"]Kapolres Kepulauan Mentawai, AKBP Mu'at. (Foto: Dok. Humas) Kapolres Kepulauan Mentawai, AKBP Mu'at. (Foto: Dok. Humas)[/caption]

Dalam vaksinasi, hal yang menjadi perhatian lain di antaranya, standar pemberian vaksinasi, mulai dari pengecekan suhu tubuh, pengecekan tekanan darah.

"Kemudian, proses skrining oleh dokter ahli tetap kami lakukan agar kepercayaan orang tua yang mengizinkan anaknya melaksanakan vaksin bisa tetap terjaga," tuturnya.

Meski bertugas di kepulauan, semangat untuk memberikan yang terbaik tak mengenal batas ruang, waktu dan jarak bagi seorang AKBP Mu'at.

Meski baru perdana bertugas di Sumbar per September 2020 lalu, perwira dengan pangkat dua bunga melati tersebut sudah mampu merebut hati masyarakat di daerah yang berjulukan 'Musara Kasimaeru' tersebut.

Beri Contoh

Belakangan diketahui, AKBP Mu’at menjadi orang teratas di Mentawai yang mendapatkan vaksinasi booster.

“Saya yakin, vaksinasi booster ini merupakan cara terbaik dan terampuh dalam ikhtiar menekan penyebaran penularan virus Covid-19,” katanya.

[caption id="attachment_25447" align="alignnone" width="533"]Kapolres Kepulauan Mentawai, AKBP Mu;at disuntik vaksin booster. Kapolres Kepulauan Mentawai, AKBP Mu'at disuntik vaksin booster. (Foto: Dok. Istimewa)[/caption]

Tak hanya meminta masyarakat melakukan vaksinasi booster, AKBP Mu’at memberikan contoh bukti aman dan nyaman dalam menggunakan booster kepada masyarakat.

Hal tersebut dilakukannya saat meluncurkan vaksinasi booster Covid-19 bersama unsur Forkopimda.

“Kami libatkan semua pihak agar mereka bisa memberikan contoh kepada masyarakat binaannya,” tuturnya.

Lonjakan Covid-19

Mu'at perdana bertugas di Sumbar berdasarkan ST/2250/VIII/KEP/2020 tanggal 3 Agustus 2020 yang diteken langsung oleh Asisten SDM Kapolri, Irjen Pol Sutrisno Yudi Hermawan (saat itu).

Dia menggantikan AKBP Dody Prawiranegara yang pindah tugas dengan posisi yang sama sebagai Kapolres di Kota Bukittinggi.

Tentu saja, pada tahun 2020 tersebut angka Covid-19 masih terbilang cukup tinggi di hampir seluruh wilayah Indonesia.

Pria yang memiliki darah Nahdlatul Ulama (NU) itu sepertinya sudah punya resep sendiri agar dia bisa lancar ditugaskan ke mana saja oleh organisasi Polri, termasuk dalam pengentasan penularan virus Covid-19 dan vaksinasi.

Meski demikian, sebagai seorang polisi, dirinya tak melupakan tugas pokok, yaitu menjaga Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) serta menjadikan Polri yang Prediktif, Responsibilitas dan Transparansi Berkeadilan (Presisi) yang digagas Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (*)

Berita Lainnya

Index