HALONUSA.COM - Peluang investasi batu bara, karet, kulit manis dan gambir di Sumatera Barat (Sumbar) sangat menjanjikan, bahkan diyakini mampu mengekspor dalam jumlah besar.
Guna menampung volume ekspor komoditas dan memperlancar pengiriman, Gubernur Mahyeldi meminta Pelindo supaya pelabuhan Teluk Bayur dapat menampung kapal besar dengan cara mengembangkan dermaga.
"Butuh pelabuhan yang lebih besar dan bisa menampung kapal dengan kapasitas lebih besar. Kalau pelabuhan tidak bisa berubah menjadi lebih baik, maka investasi bisa terhalang," kata Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi pada pertemuan bersama Pelindo dan pengusaha batu bara Sawahlunto, Senin (6/12/2021).
Selain pengembangan pelabuhan Teluk Bayur, pada pertemuan di Istana Gubernuran Mahyeldi menyampaikan, tidak ada alasan untuk menunda perluasan Teluk Bayur. Sebab, dermaga Teluk Bayur sebagai pemegang peran utama kedepan dalam kelancaran investasi Sumatera Barat maupun dari provinsi tetangga.
Selain itu Pelabuhan Teluk Bayur (Port of Teluk Bayur) memberikan keuntungan besar bagi terutama dari sektor ekspor daerah, seperti hasil data ekspor Sumbar ke beberapa negara.
"Potensi lain yang mungkin bisa dimanfaatkan adalah sebagai pelabuhan untuk tuna dan aspal," kata Kepala Balitbang Sumbar Refi Wafda.Sementara itu pengusaha batu bara asal Sawahlunto, Putra mengatakan ada investor besar yang tertarik dengan produk batu bara namun butuh pelabuhan yang bisa menampung kapal kapasitas besar yang saat ini belum tersedia di pelabuhan Teluk Bayur.
Rencana pengembangan Pelabuhan Teluk Bayur di Padang telah diagendakan sejak 2016 hingga terjadi perubahan revisi di 2018. Namun berkemungkinan perlu revisi kembali.
"Kondisi Pelabuhan Teluk Bayur perlu membutuhkan pengembangan," kata Nunu Husnul Khitam, kata General Manager PT Pelindo II Cabang Teluk Bayur. (*)
Editor : Redaksi
